Posts

Showing posts from June, 2012

Tarian

Mendengarkan siaran radio di pagi hari sambil bekerja, ups salah...bekerja sambil mendengarkan radio sudah merupakan rutinitas sehari-hari saya. Kali ini kebetulan para penyiar radio itu sedang membahas klaim Malaysia tentang tari Tor-Tor dan Gordang Sembilan. Hmmm...ramai pastinya, dan jelas banyak yang kontra dan mengumpat-ngumpat di twitter atau jejaring sosial lainnya. Bukan kali ini saja masalah seperti ini muncul bukan? Sebelumnya sudah ada beberapa kebudayaan Indonesia selain tarian tradisional yang diklaim negara tetangga? Tapi kalau hanya bisa mengumpat-umpat saja tanpa tindakan lanjutan atau tanpa benar-benar tahu masalahnya atau kebenarannya, rasanya kok rada gimanaaa gitoch... Yach, alangkah baiknya kalau masalah ini tidak hanya dilihat secara parsial, tapi secara keseluruhan atau dari berbagai sudut pandang Tapi ya sudahlah siapapun boleh berpendapat kan ya…?? Saya sendiri kurang begitu paham, kenapa negara tetangga kok sampai mengklaim budaya negara lainnya? Apakah me

JJS Melihat Festival Palang Pintu Kemang

Image
Akhirnya sore ini cuaca cerah juga, setelah hujan mengguyur dari kemarin sore hingga pagi tadi. Hawa yang adem dan badan yang agak pegal-pegal membuat saya malas untuk bangun pagi. Libur kali ini saya ingin bangun siang, jadi sehabis sholat Subuh saya tidur lagi (jangan ditiru yach :D). Selama seminggu ini saya selalu tidur di atas jam satu malam, membuat badan sedikit kurang fit dan gampang terserang flu. Jadi Sabtu ini saya ingin recharge badan saya dengan istirahat di kos saja. Tapi melihat sore yang cerah, rasanya tergoda juga untuk jalan-jalan sore. Lagipula di kos sepi, tidak ada yang diajak ngobrol. Kebetulan hari ini dimulainya Festival Palang Pintu ke VII, yang diadakan di sepanjang Jl. Kemang Raya.  Kalau dari spanduk yang saya baca di jalan, Palang Pintu diadakan dari pertigaan Alfamart sampai perempatan Kober.  Akhirnya saya memutuskan untuk kesana saja, lagipula saya belum pernah melihat festival itu secara langsung. Masa sudah beberapa tahun di Jakarta, belum pernah mel

Menguping Obrolan saat Maksi

Image
Waktu makan siang kemarin di warung dekat kantor, teman makan saya begitu asik dengan HPnya ketimbang dengan makanannya atau lingkungan sekitarnya. Jadi tidak terjadi interaksi di antara kami, dengan kata lain tidak mengobrol alias saya dicuekin. Karena itu saya konsen saja dengan makanan saya, sambil mengamati wajah-wajah pengunjung lain di warung makan ini. Sayapun mendengarkan atau menguping beberapa obrolan mereka. Bapak-bapak di meja depan saya bercerita tentang tanah dan investasinya. Dia bilang sekarang susah sekali menemukan tanah atau rumah di pinggir jalan yang dijual. Iya lah...sekarang hampir semua orang sadar, lahan di pinggir jalan raya adalah uang, karena lahan tersebut bisa digunakan untuk bisnis. Ibaratnya kalau di Jakarta , sedikit lahan di pinggir jalan saja sudah bisa untuk jualan minuman atau makanan kecil dengan hasil penjualan dan untung yang lumayan. Kemudian datanglah dua orang bapak-bapak dan duduk di sebelah saya, karena meja lainnya telah penuh. Sayapun ber

Hari ke-4, 20110801_Bag.1

Image
Hari ke-4 aku di Tembagapura, bertepatan dengan awal bulan puasa alias hari pertama puasa Ramadhan 1432. Pada malam memasuki bulan puasa (tarawih pertama) di sini rasanya sangat sepi, mungkin karena di daerah terisolasi, ditambah hujan yang tidak kunjung berhenti juga. Tidak terasa hiruk pikuk menyambut awal Ramadhan, seperti halnya yang terjadi di kampungku, atau hanya aku yang tidak tahu saja kali ya... kegiatan di sini apa saja?   Pada malam harinya, kami bangun sekitar jam 02.30 WIT, untuk sahur. Adikku pergi ke ruang makan untuk mengambil nasi dan sayur yang dia taruh dalam kotak makanan dan dibawa ke kamar, agar aku bisa ikut memakannya. Karena katanya staf saja yang boleh masuk ke dalam ruang makan. Kalaupun selain staf boleh, misalnya tamu seperti aku, maka dia harus membayar, kalau aku tidak salah ingat sebesar Rp 45.000;. Aku sudah pernah masuk sekali ke ruang makan tersebut, dan sama sekali tidak berselera makan melihat makanannya. Iya sich, ada sayuran dan daging, serta mak

Hari ketiga di Tembagapura

Image
Baiklah…karena sekarang aku sudah tidak sok sibuk lagi, maka aku putuskan untuk melanjutkan cerita kunjunganku ke salah satu daerah pertambangan terbesar di Papua sana . Aku ke sana pada akhir Juli 2011, wuah hampir satu tahun yang lalu ya… Tapi walaupun sudah lama, aku masih bisa mengingat hampir semua pengalamanku di sana . Itu adalah perjalanan paling jauh dan paling tinggi yang pernah aku alami. Maklum wong ndeso …hehehe Hari ketiga di Tembagapura Pagi pada hari ketiga aku di sini, cuaca masih sama saja. Hujan. Rasanya sangat malas untuk beranjak dari tempat tidur. Hawa pegunungan yang dingin, membuatku enggan melepaskan selimut tebal yang hangat. Lagipula flu-ku masih belum sembuh juga. Tapi masa jauh-jauh, capek-capek plus mahal untuk datang ke sini hanya dihabiskan dengan tidur saja sich, kurang asik bukan...? Waktu hari pertama di sini sebenarnya sudah sempat jalan-jalan, keliling Tembagapura dan ke Hidden Valley, tetapi naik bis, karena badan masih lumayan lelah akibat perj