Posts

Showing posts from December, 2011

Finally...Economy Class+Alone

Image
foto ngambil di GE Akhirnya berhasil juga saya naik kereta ekonomi sendirian waktu pulang kampung kemarin. Halah!! Iya, sebelumnya saya ngga pernah mau naik kereta ekonomi sendirian, paling tidak ada temannya, minimal satu orang. Karena sebelumnya menurut saya naik kereta ekonomi itu mengerikan, suasananya panas, amburadul, rusuh, pokoknya ga nyaman saking penuhnya. Pedagang, pengamen bahkan copet juga banyak, membuat susah untuk tidur di kereta. Baru tidur dah dicolek oleh pengamen, dikiranya pura-pura tidur supaya tidak kasih duit ke pengamen tersebut. Hadeeehhh.... Pernah dulu lagi enak-enaknya tidur karena memang sudah lewat tengah malam, mungkin sekitar jam 2 atau 3 malam, eh dicolek dua pengamen bencong wer ewer yang badannya gede menakutkan. Karena kesal, saya bilang "ga punya duit!!" dengan galaknya. Waktu itu saya berani, karena di sebelah saya ada Bapak saya hehee. Coba dech kalau lagi sendirian, beeehhhh....ga ada receh, ribuanpun jadi dech... Nah kemarin saya

Prestatie

Tahun baru.... Hampir semua orang menyambutnya dengan berbagai acara dan kegiatan, terutama di daerah perkotaan. Bagi yang punya duit berlebih bahkan tidak sayang buat mereka untuk menggelontorkan pundi-pundinya untuk memeriahkan acara tahun baru tersebut.

Bau Kencur ^^

Image
Barusan dengar di radio ada suatu restoran yang menawarkan nasi goreng kencur sebagai salah satu menu andalannya. Tapi aku tidak akan menyebut nama restorannya, karena aku belum pernah ke sana juga. Hahaha, rasanya senang sekali mengetahui bahwa di luar sana ada yang jual nasi goreng kencur. Nasi goreng kencur adalah salah satu menu sarapan favourit keluarga besarku di rumah. Aku pikir hanya di keluarga kami saja yang membuat nasi goreng memakai kencur sebagai bumbunya. Kalau menurut lidahku rasa nasi goreng jadi lebih segar dan unik. Waktu nenekku masih hidup, beliau suka sekali menambahkan segala macam jenis jamu-jamuan sebagai pelengkap bumbu masakan. Kata beliau biar sehat badannya. Nenek paling tidak suka jika ada yang menambahkan vetsin dimasakannya. Kalau ada yang sampai menambahkan vetsin dimasakan, walau hanya sedikit nenek akan tahu, dan pasti orang yang memasak masakan tersebut akan kena omelan. Di belakang rumah nenek tumbuh berbagai macam tumbuhan jamu-jamuan, dan jika i

Suatu Pagi di Lift

Baru saja tadi malam saya BW ke salah satu blog sobat blogger  yang membahas tentang hantu, dan saya meninggalkan komentar yang isinya begini : "Mau percaya ato ga, waktu saya masih kecil saya lumayan sering melihat hantu. Tapi karena waktu itu masih kecil, orang lain mungkin ga percaya, karena mungkin dikiranya hanya berhalusinasi saja. Untung sekarang dah ga pernah lagi, cuman kadang2 merinding aja kalau kita ternyata sedang tak sendirian...hiiii" Lah kok tadi pagi dibikin merinding sama sesosok orang yang tiba-tiba saja menghilang. Begini ceritanya : Dengan terburu-buru karena jam sudah menunjukan pukul 06.58 am di mana dua menit lagi berarti jam 7 (jam kerja di kantor kami dimulai), saya dan teman kos saya yang kebetulan satu kantor juga, berjalan di lobby gedung menuju lift. Biasanya kami lebih sering lewat tangga daripada nungguin lift kecil yang super lelet itu. Selain lebih sehat jalan lewat tangga, lift itu sering berulah ngadat di tengah jalan, atau pas berger

Embuh Maning

Akhir – akhir ini cuma minat BW saja, walau kadang tidak berkomentar atau berkomentarpun ala kadarnya saja. Sebenarnya pengin posting, tapi lagi-lagi hanya berakhir di Recycle Bin . Akhirnya hanya posting cerita dari teman, seperti postingan di bawah postingan ini. Sudah berusaha menulis, tapi hanya tersimpan di draft. Setelah di baca ulang menjelang diposting yang terpikir adalah seperti di bawah ini (dan lagi-lagi mencet tombol Delete )

Menghitung Demokrasi

  Seorang Ayah memanggil anaknya, namanya Gembul. Umur 7 tahun, kelas 2 SD. “ Mbul, ini Ayah kasih duit, kamu pergi ke warung, belikan coca cola... Untuk Ayah satu, untuk Ibumu satu, untuk Kakakmu satu. Nah untuk kamu juga satu...Jadi semua berapa jumlahnya Mbul...? Dengan polos Gembul menjawab “Tiga Yah...” “ Lha gimana sich, coba dihitung lagi... Ayahmu satu, Ibumu satu, Kakakmu satu, kamu satu... Jadi berapa jumlahnya? “ Gembul : “Tiga donk Yah...” Ayahnya mulai marah. “Ini anak kok bodoh sekali sich... Di sekolah memangnya ngga diajari menghitung? Coba dihitung lagi...!!! Ayahmu satu, Ibumu satu, Kakakmu satu, terus kamu juga satu...!!! Jadi berapa beli coca colanya?” Gembul mulai menangis. “ Huuuuwwwwaaaaaaaaaaaaaa.... Tiga...Ayaaaahhh... Aku pingin Sepriiiiiitttt.... :O Sumber : dari teman

Ternyata namanya adalah Sero

Image
“Kok banyak tanda panah di laut ya? Ini beneran ada di dunia nyata atau hanya coretan-coretan tangan (editan) yang dibuat untuk menunjukan arah arus di laut?” begitu gumamanku waktu pertama kali melihat banyak gambar tanda panah di layar monitorku. Awalnya aku tidak percaya kalau itu adalah ‘ man made features ’ semacam fish trap (begitu kata salah satu bule di kantorku). Kok banyak sekali fitur berbentuk anak panah mengapung di lautan, berapa biaya yang dihabiskan untuk membuat benda-benda itu? Dan terbuat dari apakah benda-benda tersebut? Fitur-fitur tersebut banyak sekali ditemukan di daerah Indonesia Timur, hampir diseluruh perairan atau pantai di Sulawesi , NTT, dan pulau-pulau kecil lainnya di daerah Indonesia Timur. Kebetulan baru mengecek daerah-daerah itu saja (tapi cuma di GE). “Harus cek lapangan nich untuk memastikan hehehe” begitu harapanku dan teman-temanku seperti biasa bercanda (ngimpi kali ye cek lapangan….hikz) Setelah mencoba beberapa kombinasi kata kunci di G

Tanda Panah

Image
area dalam lingkaran merah yang diperbesar Ada yang tau ga ya, tanda panah itu benda apa ya? Dan berapa jumlah tanda panah yang ada di gambar 1?

Embuh

Approximately two weeks, slow internet connections, looks like I have been using the Internet exceeds the quota should be. Makes me a bit lazy to explore the virtual world sites and blogging. Plus my brain seemed to be stagnant, it's hard to make a post.

RT 317

Tiba di Jakarta kembali…. Dengan masih mengantuk saya memesan taksi. Untung tadi cepat-cepat turun dari kereta, jadi saya tidak perlu mengantri taksi yang biasanya lumayan panjang. Saya hampir selalu menggunakan taksi burung biru ini untuk mengantarkan saya pulang ke kos pada malam hari, apalagi dini hari seperti ini sendirian pula. Jadwal kedatangan kembali kereta Purwojaya yang saya naiki di stasiun Gambir sekitar jam 01.00 – 03.00 WIB, membuat saya jadi pelanggan taksi biru ini. Saya tidak mau terkantuk-kantuk menunggu matahari terbit di stasiun, kedinginan plus digigitin nyamuk, plus terlambat kerja, jadi saya selalu memberanikan diri naik taksi  tengah malam menuju kos, agar bisa segera berbaring di kasur yang empuk hehehe. Saya tidak berani naik angkot sendirian kalau sudah dini hari.