Posts

Showing posts from August, 2015

Kenangan di Setiabudi Building

Image
Tengah malam tadi saya tidak bisa tidur setelah membuat satu postingan tentang Pantai Ayah . Sebelum tidur iseng-iseng saya mengganti profile picture di facebook. Biasanya saya tidak men share jika saya mengganti foto profile , atau hanya ‘ Only Me’ yang saya pilih di Edit Privacy -nya. Kali ini saya tidak mengeditnya, membiarkan foto itu muncul di timelin e. Rupanya ada juga beberapa teman yang memberi jempol atau berkomentar. Kebanyakan  adalah teman-teman  lama, teman seperjuangan di awal meniti karir di Jakarta. Yah, mereka sedikit bernostalgia dengan lokasi saya berada di foto itu, ‘ Setiabudi Building’ . Tepatnya sich Setiabudi One. Salah satu sudut taman di Setiabudi One Setiabudi One merupakan tempat hiburan modern, yang terletak di Kuningan Central Business District , Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Berbagai fasilitas yang disediakan di sini untuk memenuhi kebutuhan orang-orang bisnis. Tempat ini adalah tempat yang ideal untuk pertemuan bisnis, makan sia

Pantai Ayah Sekarang

Image
Sudah lama sekali rasanya tidak berwisata ke Pantai Ayah (Pantai Logending). Mungkin terakhir berkunjung kesana sekitar 10 tahun yang lalu. Rupanya cukup banyak mengalami perubahan. Tempatnya lebih bersih dan ada peningkatan fasilitas. Masjid lebih bagus dan bersih. Warung-warung lebih teratur. Ada jembatan kayu yang panjang di pinggiran sungai, dimana kita bisa berjalan-jalan santai. Ada kuda-kuda yang bisa membawa kita berkeliling pantai (tarif RP 15.000; sekali putaran/bolak-balik). Bahkan sudah tersedia kendaraan-kendaraan ATV jika kita ingin lebih seru menjelajah di atas pasir pantai (Rp 25.000; untuk 5 kali putaran, sekitar 15 menit) Jelajah pantai dengan ATV Jembatan di pinggiran sungai (foto dari Panoramio) Pantai ini merupakan muara dari Sungai Bodo yang memisahkan Kabupaten Cilacap dan Kebumen. Di atas sungai ada sebuah jembatan yang cukup panjang, di mana dari atas jembatan ini kita bisa menikmati pemandangan sungai sampai muaranya yang indah, apalagi di sor

Ini hak aku kok!

Salah satu teman saya ‘ mencak-mencak’ di facebook, yang isinya dia sedang sangat kesal naik kereta  api Purwojaya. Tapi bukan kesal dengan keretanya, melainkan dengan penumpang di sebelahnya. Ceritanya dia akan meletakan barang-barang bawaannya di rak (bagasi)  yang terletak di atas tempat duduknya. Tetapi ternyata di atas tempat duduknya, sudah nangkring tas orang lain, yaitu tas milik penumpang di kursi sebelahnya. Lalu dia bertanya “Barang siapa ya?”. Lalu sang pemilik tas, seorang mbak-mbak, dengan entengnya menjawab  "Barang-barang saya, kenapa???". Akhirnya berdebatlah mereka. Seru tuch sepertinya. Menurut pendapat teman saya itu, kalau di atas tempat duduk simbaknya dah ga muat, barang-barangnya ya ditaruh saja dikaki mbaknya sendiri. Mbak-mbak penumpang disebelahnya rupanya sewot dan nyindir-nyidir terus. Teman saya bilang dia hanya memperjuangkan haknya. Hmmm.... Itu menurut cerita yang saya baca di facebook. Saya sudah sering mengalami kejadian yang sama,

Kampung semakin ramai saja

Image
Akhir-akhir ini ibuku dan ibu-ibu yang lain suka bercerita kalau mereka sudah mulai kesusahan dan takut menyeberang di jalan raya di dekat rumah, mungkin di jalanan lainnya juga. Apalagi pada sore hari ( bedug sore istilah jawanya). Motor dan mobil berseliweran dengan kencang. Sehingga seringkali mereka harus  dibantu menyeberang, karena bisa lebih dari 10 menit mereka diam saja di pinggir jalan, takut menyeberang. Yah memang setahun terakhir ini jalan raya di desa (jalan kecamatan atau jalan lokal, jalan kabupaten, jalan provinsi, bahkan jalan nasional di kampungku ini) semakin ramai. Semakin banyak mobil pribadi kinclong bersliweran, bahkan masih berplat merah dengan tanda X dengan background putih alias masih baru banget dan belum punya STNK (plat hitam). Jalanan juga mulus, hingga orang-orang mungkin lebih tergoda untuk mengendarai mobil/motor dengan kecepatan tinggi, seperti di jalan tol. Dulu selain Avanza atau APV jarang sekali mobil jenis lain yang lewat. Sekarang sudah s

Berusaha Seimbang

Sebelum tidur curhat dulu hehehe Postingan lama #latepost Seberapa lama sich kita setiap harinya menghabiskan waktu di depan layar? Entah itu layar handphone, komputer, laptop, atau televisi? Sewaktu masih bekerja kantoran dulu yang jelas 8 jam dalam sehari wajib di depan layar komputer. Di kantorku yang pertama malah login ke software yang dipakai minimal harus 7,5 jam. Jadi perusahaan hanya mentoleransi kurang dari 30 menit (0,5 jam) saja. Lebih dari itu maka akan ditanyakan waktu yang digunakan untuk apa saja? Dan alasannya harus bisa dipertanggung jawabkan. Setelah pulang kerja, masih membuka laptop, karena harus mengerjakan tugas kuliah. Paling tidak 2-5 jam. Sambil menonton televisi. Kerja sambil kuliah itu memang sangat melelahkan. Belum lagi melihat handpone serta membaca buku, majalah, dan bacaan lainnya. Wajar saja jika saya akhirnya harus memakai kacamata. Ketika pindah perusahaan, tidak jauh berbeda. Bedanya saya sudah lulus kuliah dan jarang membaca buku. Tapi

Pagi....

Image
Angin dingin berhembus sangat kencang sejak jam empat pagi. Suaranya terdengar menderu-nderu di pagi yang sepi ini. Yah aku sudah terbangun. Bisa bangun pagi adalah hal yang menyenangkan. Setelah beribadah, aku langsung membuka laptop. Menyicil pekerjaan walau hanya dapat sedikit, setidaknya sinyal internet bagus di pagi hari. Sebenernya ingin berolah raga, tapi udara sangat dingin dan di luar masih gelap. Jadi sambil menunggu agak terang, membuka laptop sebentar. Suara kambing tetangga sangat berisik, bersaing dengan kokok ayam jantan, disusul suara ayam-ayam lainnya, bebek, mentok, serta binatang ternak lainnya. Suara jangkrik dan serangga malam lainnya juga masih ada. Irama pagi yang indah, bukan?  Jika di Jakarta dulu, suara tukang roti jam 5 pagi yang nyaring. Tidak ada suara lainnya. Jika mulai siang baru terdengar sayup-sayup suara kendaraan bermotor. Di bulan Agustus ini jam 05.30, langit masih gelap, dan udara masih dingin. Jika keluar rumah untuk jalan-jalan pagi, embun

Bus dan RSUD

Image
Hampir setiap sebulan sekali saya mengantar Bapak ke RSUD Banyumas untuk kontrol rutin ke dokter jantung. Karena saya belum pintar mengemudi mobil melewati jalan yang menanjak berkelok-kelok, maka naik bus umum menjadi pilihan saya ke sana. Kenapa tidak ke RSUD Cilacap? Saya hanya merasa sedih jika ke sana karena pelayanannya jauh dari harapan, petugasnya sangat tidak ramah, dan RSnya tidak sebersih Banyumas. Mungkin mereka lelah. Karena naik angkutan umum, kami harus berangkat lebih pagi. Jika berbarengan dengan anak-anak sekolah, maka bus penuh dengan anak-anak sekolah. Jika sudah melebihi jam 7 pagi, bus hampir kosong. Hanya ada satu dua penumpang saja, dan rata-rata para orang tua yang berobat juga di RSUD. Jarang sekali saya jumpai pegawai atau pekerja kantoran yang naik angkutan umum. Mungkin kalau saya jadi pekerja atau pegawaipun saya lebih memilih naik kendaraan pribadi atau kos saja. Bus waktu jam pergi dan pulang sekolah Untuk bus tanggung antar kota kabupaten

Senin! Mari bekerja lagi :)

Image
Semilir angin dingin bulan Agustus yang masuk melalui jendela kamar sungguh segar. Kadang membuatku mengantuk.  Tidak kalah dingin dengan AC di kantorku yang dulu. Kalau aku mau aku tinggal berbaring  meluruskan punggung dan mengistirahatkan mata sebentar di tempat tidur di belakang meja kerjaku. Pemandangan di kebon belakang rumah Aku masih sama membuat peta, bedanya sekarang aku bisa mengerjakannya di rumah. Dan jika aku bosan aku akan memboyong laptopku duduk di halaman belakang rumah, dengan pemandangan pepohonan dan merasakan langsung hembusan angin dingin musim kemarau ini. Dan jika sudah terlalu kedinginan aku akan membakar dedaunan kering yang selalu saja berserakan, walau sudah disapu. Jika kebetulan ada ubi atau singkong nganggur, aku tinggal membakarnya juga bersama dedaunan kering itu. :D Sudah memasuki bulan ke 8 aku bekerja di rumah. Awal tahun baru ini aku memutuskan untuk pulang kampung. Seorang teman di Jakarta, mengajakku ikut berpartisipasi dalam p

Selamat Lembur di malam Senin!

Image
Suara jangkrik dan serangga malam menemaniku lembur. Kadang-kadang sayup-sayup terdengar suara kendaraan yang melintas di jalan raya sekitar 100 meter dari rumahku. Bahkan suara langkah kaki terdengar seakan begitu nyaring jika malam semakin larut. Suara daun yang tertiup angin, gesekan ranting, dan kadang terdengar juga sayup-sayup suara gendingan jawa (entah itu suara asli atau berasal dari radio atau tape ), atau suara lainnya akan terasa begitu nyaring. Bahkan jika malam hening sekali, aku seperti mendengar suara deburan ombak dari pantai yang berjarak sekitar 3 km lebih dari rumahku. Atau itu hanya ‘ rungon-rungon ku’ saja? Entahlah.. Bahkan suara mengikik yang begitu nyaring pernah aku dengar di tengah malam. Semoga itu hanya ringtone HP orang yang iseng Kali ini aku sengaja tidak menghidupkan radio atau mendengarkan lagu-lagu dari music player . Bunyi klak-klik dari mouse dan suara ketikan di keyboard juga menjadi terasa begitu nyaring. Agh... semoga saja aku tidak mengan

Hanya menengok blog saja

Image
Sugeng Ndalu.... Rupanya blog ini masih ada pengunjungnya, setelah sekian lama terbengkalai. Dan masih ada yang meninggalkan komentar di beberapa tulisan. Alhamdulillah, jika tulisan-tulisan sederhana saya masih ada manfaatnya. Walau kebanyakan mungkin hanya tulisan berisi curhat atau sharing saja J Selepas sholat Isya dan menunggu tayangnya serial Asoka di TV, tiba-tiba teringat blog ini. Melihat sekilas isinya, dan kemudian ingin rasanya menulis lagi. Karena HP susah untuk menulis akhirnya membuka laptop dan membuka Microsoft Word. Cukup lama saya memandang halaman baru putih yang masih kosong melompong di layar. Hmmm... menulis apa yah? Ada banyak hal sebenarnya yang ingin ditulis, tapi...  sebentar lagi Asoka tayang. Semenjak di rumah saya hanya sesekali melihat TV. Kalau tidak serial Asoka, ya Jodha Akbar. Dulu waktu masih menjadi anak kos, jika tidak mengantuk saya suka melihat film d TV sampai larut malam. Atau menyimak berita di TV biru atau merah. Semenjak TV menyiark