Pantai Ayah Sekarang
Sudah lama sekali rasanya tidak berwisata ke Pantai Ayah
(Pantai Logending). Mungkin terakhir berkunjung kesana sekitar 10 tahun yang
lalu. Rupanya cukup banyak mengalami perubahan. Tempatnya lebih bersih dan ada
peningkatan fasilitas. Masjid lebih bagus dan bersih. Warung-warung lebih
teratur. Ada jembatan kayu yang panjang di pinggiran sungai, dimana kita bisa
berjalan-jalan santai. Ada kuda-kuda yang bisa membawa kita berkeliling pantai
(tarif RP 15.000; sekali putaran/bolak-balik). Bahkan sudah tersedia
kendaraan-kendaraan ATV jika kita ingin lebih seru menjelajah di atas pasir
pantai (Rp 25.000; untuk 5 kali putaran, sekitar 15 menit)
Jelajah pantai dengan ATV |
Jembatan di pinggiran sungai (foto dari Panoramio) |
Pantai ini merupakan muara dari Sungai Bodo yang memisahkan
Kabupaten Cilacap dan Kebumen. Di atas sungai ada sebuah jembatan yang cukup
panjang, di mana dari atas jembatan ini kita bisa menikmati pemandangan sungai sampai
muaranya yang indah, apalagi di sore hari.
Di pantai ini juga tersedia perahu-perahu nelayan yang bisa
membawa kita ke seberang sungai atau menelusuri indahnya muara Sungai Bodo.
Cukup membayar Rp.10.000; per orang atau kadang-kadang ada satu rombongan yang menawar Rp.50.000;per perahu. Yah, mirip rivercruise
di Singapore :D. Kita akan dibawa menjelajah sungai kurang lebih 15-20 menit.
Lumayanlah...
Rute naik perahu di Pantai Ayah |
Apa saja yang dilihat ketika menelusuri sungai?
- Di sebelah kiri Pantai Ayah membentang pegunungan karst seperti pegunungan karst yang ada di Gunung Kidul. Jika dilihat dari perahu, penampakannya terlihat seperti di Raja Ampat hahaha
Mirip Raja Ampat.... dikit :D
- Hijaunya hutan payau (mangrove) dimana di atasnya terbang sekawanan burung yang menambah
indahnya pemandangan
Sekawanan burung di atas hutan yang hijau
- Melihat jembatan dari atas perahu
- Deretan perahu-perahu nelayan bertengger di sisi barat sungai
Foto ini dari Panoramio (soalnya tidak sempat memfoto sendiri) |
- Di sebelah barat sungai merupakan wilayah Kabupaten Cilacap, lebih dikenal dengan nama Jetis. Di ujung sebelah kanan sungai ada Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dimana di sini kita dapat membeli ikan-ikan segar (seafood) atau makan sepuasnya di sini, dengan harga yang cukup murah, apalagi jika kita pandai menawar harganya.
Waktu dulu saya berkunjung kesini, saya berjalan sampai
ujung selatan pantai. Di sana banyak terdapat bebatuan besar. Entahlah kalau
sekarang, karena rasanya ujung selatan itu terlihat jauh sekali dari pintu
masuk pantai
Foto jadul hahaha |
Letak Pantai Ayah
Letak Pantai Ayah dari Kota Kebumen, sekitar 45 km kurang lebih 1,5 jam mengendarai mobil |
Letak Pantai Ayah dari Kecamatan Adipala (Kab. Cilacap), sekitar 28 km kurang lebih 45 menit mengendarai mobil |
Tiket
Untuk tiket masuk ke Pantai Ayah waktu lebaran kemarin Rp. 5.000; per orang
Transportasi
Saya menggunakan mobil pribadi waktu lebaran kemarin ke Pantai Ayah. Kalau untuk kendaraan umum, sekarang saya kurang paham. Kebanyakan orang ke sini menggunakan kendaraan pribadi atau motor.
Saya pernah menggunakan angkutan umum, tapi itu 10 tahun yang lalu. Saya naik bis kecil berpintu satu di Jalan Raya Gombong-Jatijajar. Saya naik di sekitar perbatasan Kabupaten Banyumas dan Kebumen (Jalan Raya Kebumen - Cilacap yang merupakan jalan nasional). Karena bis kecil itu tidak sampai ke pantainya, saya sambung dengan menumpang semacam omprengan bersama dengan para pedagang sayur sampai di depan loket pintu masuk Pantai Ayah hahaha. Sepertinya lebih seru naik angkutan umum yah jika suka berpetualang.
Note : Semua foto merupakan dokumen pribadi, kecuali yang ada keterangan Panoramio
Comments