Bus dan RSUD
Hampir setiap sebulan sekali saya
mengantar Bapak ke RSUD Banyumas untuk kontrol rutin ke dokter jantung. Karena
saya belum pintar mengemudi mobil melewati jalan yang menanjak berkelok-kelok,
maka naik bus umum menjadi pilihan saya ke sana. Kenapa tidak ke RSUD Cilacap?
Saya hanya merasa sedih jika ke sana karena pelayanannya jauh dari harapan,
petugasnya sangat tidak ramah, dan RSnya tidak sebersih Banyumas. Mungkin
mereka lelah.
Karena naik angkutan umum, kami
harus berangkat lebih pagi. Jika berbarengan dengan anak-anak sekolah, maka bus
penuh dengan anak-anak sekolah. Jika sudah melebihi jam 7 pagi, bus hampir
kosong. Hanya ada satu dua penumpang saja, dan rata-rata para orang tua yang
berobat juga di RSUD. Jarang sekali saya jumpai pegawai atau pekerja kantoran
yang naik angkutan umum. Mungkin kalau saya jadi pekerja atau pegawaipun saya
lebih memilih naik kendaraan pribadi atau kos saja.
Untuk bus tanggung antar kota
kabupaten (Antar Kota Dalam Provinsi/AKDP), jarang sekali saya jumpai bus yang
terisi penuh selain pada jam pergi dan pulang sekolah. Busnya juga kebanyakan
sudah tua dan usang. Tidak seperti jaman saya sekolah dulu, kinclong dan kadang
ada yang ber-AC. Kalau untuk bus antar provinsi (AKAP) sekarang sudah
bagus-bagus dan inovatif. Hal itu terjadi juga sepertinya karena ada satu armada bus baru yang bisa
membuat gebrakan dengan pelayanan bagus serta bus-bus yang masih baru dengan
warna-warna cerah, sehingga akhirnya armada lain terpaksa harus mengikutinya
agar pasarnya tidak semua diambil oleh armada baru tersebut. Tapi untuk bus
antar kabupaten, sepertinya kondisinya agak menyedihkan. Anak-anak sekolah
sekarang kebanyakan membawa motor, daripada lama menunggu bus dan
berdesak-desakan.
Saya tidak bisa membayangkan,
bagaimana jika ayah saya masih bekerja di bus yang hampir kosong ini. Berapa
pendapatan yang akan beliau terima, cukupkan untuk perawatan bus (biaya
operasional), setoran, dan biaya hidup?
Saya maklum orang-orang tentu
lebih memilih memakai kendaraan pribadi, karena lebih nyaman dan waktunya lebih
fleksibel. Dan, yah, tidak dipungkiri kredit motor dan mobil pribadi sekarang
sepertinya semakin mudah. Jadi sudah semakin banyak juga keluarga yang
mempunyai motor, entah itu baru atau bekas.
Hampir setiap hari RSUD Banyumas
selalu ramai. Saya bisa hampir seharian berada di sana hanya untuk kontrol. Semuanya
antri panjang dan lama. Semakin banyakah orang yang sakit? Karena pelayanannya
saya lihat cukup cepat dan sigap. Dan jika sudah menjelang sore, kadang saya
mendengar keluhan beberapa orang yang rumahnya jauh seperti dari Cilacap Barat
atau kabupaten lain, yang memakan waktu sekitar 2-4 sekali perjalanan ke RSUD
Banyumas. Mereka kebingungan, bagaimana mereka akan pulang? Menjelang sore
apakah masih ada kendaraan yang bisa mereka tumpangi untuk pulang kembali ke
rumah? Bahkan di Jawapun masih terjadi hal-hal seperti ini. Bagaimana di luar
Jawa yah?
#hanyacurhatngalorngidul
Comments