Posts

Showing posts from June, 2025

Bukan Rindu, Hanya Kenangan yang Tak Pergi

“Ada yang tak ingin kita ingat, tapi diam-diam tubuh menyimpannya lebih baik dari ingatan.” — dari ingatan yang tidak pulang Kadang, tanya itu datang tanpa aba-aba. Apakah ia pernah tahu, walau sejenak, apa yang bergemuruh dalam hatiku? Akhir-akhir ini, bayangnya kembali menyelinap. Pelan, nyaris tak terasa—seperti angin malam yang lewat di antara jendela yang tak rapat. Bukan karena aku memanggilnya. Bukan karena rindu. Aku hanya teringat. Dan dari sekian banyak yang pernah datang dan pergi, hanya dia yang sulit benar untuk kulupakan. Aku tidak menginginkan pertemuan ulang. Bahkan dalam mimpi pun, rasanya aku ingin ia tetap jauh. Tapi ada satu hal yang masih tinggal—tatapan itu. Satu pandang mata yang pernah memulai semua kerumitan ini. Tatapan yang tak pernah benar-benar pergi, meski waktu terus berjalan, dan aku terus mencoba berpaling. Dia pernah melihatku seperti dunia sejenak melambat. Tidak hanya memandang, tapi seolah memahami tanpa perlu aku menjelaskan apa pun. Tatapan yang d...

Bayang yang Tak Pernah Hilang

Sudah dua puluh musim berlalu.  Waktu terus berjalan, tapi tidak semua luka sembuh olehnya. Beberapa luka hanya memilih diam, bersemayam tenang seperti bayang yang menari di tepi mata—tak pernah sepenuhnya hilang, meski tak selalu terlihat. Aku bukan bagian dari cerita hidupnya yang terang. Aku bukan sosok yang ia panggil dengan yakin. Tapi di sela angin yang berbisik lembut, aku merasa ada kisah kecil yang pernah menyentuhku: bahwa mungkin, sesekali, aku adalah titik lembut di sudut matanya—kesunyian yang ia jamah tanpa suara. Apakah itu nyata, atau hanya harapan yang bergaung  terlalu dalam? Aku sendiri tak tahu. Tapi kata-kata yang tertinggal, sebagaimana embun pagi yang melawan dingin, membuatku ragu untuk pergi. Aku terjebak dalam pilihan yang samar—antara melangkah menjauh, atau tetap berdiri di persimpangan rasa yang tak punya ujung. Ia hadir tanpa janji, tanpa tanda. Seperti angin yang tahu kapan harus datang membelai luka. Ia tak pernah menjanjikan apa pun—hanya hadir...