Posts

Showing posts with the label Inspirasi

Kisah "YU TIMAH"

Siapakah dia? Yu Timah adalah tetangga kami. Dia salah seorang penerima program Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang kini sudah berakhir. Empat kali menerima SLT selama satu tahun jumlah uang yang diterima Yu Timah dari pemerintah sebesar Rp 1,2 juta. Yu Timah adalah penerima SLT yang sebenarnya. Maka rumahnya berlantai tanah, berdinding anyaman bambu, tak punya sumur sendiri. Bahkan status tanah yang di tempati gubuk Yu Timah adalah bukan milik sendiri.

Pasport oleh Rhenald Kasali

Pasport - Jawapos 8 Agustus 2011 oleh Rhenald Kasali pada 09 Agustus 2011 jam 8:00 Setiap saat mulai perkuliahan, saya selalu bertanya kepada mahasiswa berapa orang yang sudah memiliki pasport.  Tidak mengherankan, ternyata hanya sekitar 5% yang mengangkat tangan.  Ketika ditanya berapa yang sudah pernah naik pesawat, jawabannya melonjak tajam. Hampir 90% mahasiswa saya sudah pernah melihat awan dari atas. Ini berarti mayoritas anak-anak kita hanyalah pelancong lokal. Maka, berbeda dengan kebanyakan dosen yang memberi tugas kertas berupa PR dan paper, di kelas-kelas yang saya asuh saya memulainya dengan memberi tugas mengurus pasport.  Setiap mahasiswa  harus memiliki "surat ijin memasuki dunia global.". Tanpa pasport manusia akan kesepian, cupet, terkurung dalam kesempitan, menjadi pemimpin yang steril.  Dua minggu kemudian,  mahasiswa sudah bisa berbangga karena punya pasport. Setelah itu mereka bertanya lagi, untuk apa pasport ini?  Saya kataka...

Nonton Serdadu Kumbang

Image
Berawal dari melihat kisah di balik layar film Serdadu Kumbang di televisi yang membuat saya mewek terharu, akhirnya hari ini sepulang dari kantor, saya menonton film tersebut di XXI PV. Saya membayangkan kalau film ini akan membuat saya nangis bombay , seperti waktu saya menonton Laskar Pelangi, tapi ternyata di film ini banyak adegan kocaknya. Entahlah menurut saya film ini lucu, walaupun tetap mengharukan. Banyak  detil-detil di film yang membuat saya dan teman saya ngakak, dan sepertinya kami berdua paling heboh ketawanya, padahal saya ini tipe yang kalem lho :D Begini ceritanya : Diawali dengan adegan di sebuah sekolah, tepatnya SD 08. Seorang Ibu (yang diperankan oleh Titi Sjuman), meminta ijin kepada Bpk Guru anaknya yang bernama Amek, agar Amek keluar dari kelasnya sebentar. Rupanya Amek diminta ibunya untuk membacakan surat dari ayah Amek, karena rupanya ibu Amek tidak bisa membaca. Surat itu mengabarkan kalau sang ayah yang menjadi TKI di Malaysia belum bisa pulang. I...

Baca dech...!!! ^___^

Tulisan ini di copas dari Notes seorang teman di facebook. Cerita singkat yang lucu tapi sarat makna. Makasih sobat...sudah di tag-in cerita ini. Sayapun ingin berbagi dengan yang lain, semoga bermanfaat ^_____^ Bismillaahirrahmaanirrahiim.. Satu hari seorang ibu yang baik hati berbelanja ke pasar kota, dan dibelikannya celana panjang untuk anak lelakinya tercinta. Seusai belanja, dia bergegas pulang. Sang anak dengan suka cita mencoba celana itu sementara sang ibu pergi ke dapur membereskan belanjaan dan mempersiapkan makan malam. Tak berapa lama, terdengar teriakan keras.  “Ibu ini bagaimana sih? Masak beliin aku celana kepanjangan begini! Kan jelek banget kelihatannya!” “Ooh… tapi lingkar pinggangnya gimana, kebesaran nggak?” “Ya enggak. Tapi kalau kepanjangan begini aku nggak mau pakai!” “Berapa senti lebihnya?” “Sepuluh senti!”             Remaja tanggung belasan tahun itu sepertinya pergi keluar. Pintu depan terdengar ...

Sutiani, Pelita dari Bukit Pusung

Masih sok sibuk nich, jadi lom update blog. Jadi saya cuma ingin berbagi artikel di bawah ini. Semoga menginspirasi :) Sutiani, Pelita dari Bukit Pusung Editor: Jodhi Yudono KOMPAS/DAHLIA IRAWATI Sutiani Dahlia Irawati Semoga sampai sekarang masih banyak pendidik dengan pengabdian sebesar Sutiani, guru SDN Wonorejo IV, di Dusun Pusung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dia adalah sosok pendidik tulen, bukan sekadar pengajar di sekolah formal. Sutiani mengajar siswa hampir satu sekolahan, atau tepatnya siswa kelas I, kelas V, dan kelas VI SDN Wonorejo IV. Dia mengajar tiga kelas saja karena sudah ada seorang rekan guru yang dapat mengajar kelas II dan kelas IV, sejak tahun 2007. Sebelum ada teman mengajar, Sutiani adalah satu- satunya guru yang bertahan mengajar di sekolah itu. Sekolah yang berlokasi di pegunungan. ”Guru kalau diserahi mengajar di SDN Wonorejo IV ini sering kali merasa seperti dibuang. Cemoohan pasti akan dia terima. Itu sebabnya banyak (guru) ...

Bai Fang Li, Tukang Becak Penyumbang Ratusan Juta untuk Yatim Piatu

Image
Namanya BAI FANG LI. Pekerjaannya adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskankan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya. Tubuhnya tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuran becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi semangatnya luar biasa untuk bekerja. Mulai jam enam pagi setelah melakukan rutinitasnya untuk bersekutu dengan Tuhan. Dia melalang dijalanan, di atas becaknya untuk mengantar para pelanggannya. Dan ia akan mengakhiri kerja kerasnya setelah jam delapan malam.      Para pelanggannya sangat menyukai Bai Fang Li, karena ia pribadi yang ramah dan senyum tak pernah lekang dari wajahnya. Dan ia tak pernah mematok berapa orang harus membayar jasanya. Namun karena kebaikan hatinya itu, banyak orang yang menggunakan jasanya membayar lebih. Mungkin karena tidak tega, m...

Surat Untuk Firman, sebuah tulisan yang sarat makna

Surat Untuk Firman Posted on  December 28, 2010  under  Uncategorized AUTHOR E.S. ITO lahir tahun seribu sembilan ratus delapan puluh satu. Ibunya seorang petani, bapaknya seorang pedagang. Kawan, kita sebaya. Hanya bulan yang membedakan usia. Kita tumbuh di tengah sebuah generasi dimana tawa bersama itu sangat langka. Kaki kita menapaki jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta beban yang seringkali bukan urusan kita. Kita disibukkan dengan beragam masalah yang sialnya juga bukan urusan kita. Kita adalah anak-anak muda yang dipaksa tua oleh televisi yang tiada henti mengabarkan kebencian. Sementara adik-adik kita tidak tumbuh sebagaimana mestinya, narkoba politik uang membunuh nurani mereka. Orang tua, pendahulu kita dan mereka yang memegang tampuk kekuasaan adalah generasi gagal. Suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang mereka khianati sendiri. Kawan, akankah kita berhenti lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi seperti mereka? Di nege...

Indonesia perlu orang "gila"

Image
Dari milis sebelah lagi.... moga-moga menginspirasi  :) Salam dari Jayapura! Kami bertiga baru saja keluar dari pedalaman Tolikara menyaksikan Olimpiade Astronomi se Asia-Pacific. Hasilnya? Pelajar2 Indonesia menduduki urutan ke-2 dari 9 negara, dengan perolehan 1 medali emas, 2 perak dan 4 perunggu. Korea Selatan di urutan pertama dengan 2 emas. Indonesia berada diatas China, Rusia, Kazakshtan, Kyrgistan, Nepal, Cambodia, dan Bangladesh. Lebih mengejutkan lagi, 3 medali perunggu Indonesia di raih oleh pelajar asal Tolikara, kabupaten terpencil di Tolikara, yang selama ini mengalami keterbelakangan pendidikan dan SDM. Dari Tolikara, Indonesia belajar! Kisahnya dimulai dengan seorang "gila" bernama Yohanes Surya, pendiri Surya Institute dan salah satu aktivis olimpiade science dunia, yang telah sukses mempromosikan banyak anak Indonesia ke ajang olimpiade science dunia, memprakarsai dilaksanakannya Olimpiade Astronomi Asia Pacific (APAO) di Indonesia. Program ini ditawarkan...