Posts

Tahukah Anda tentang Suku Sentinel ?

Image
Tahukah Anda tentang Suku Sentinel ? Meskipun sebagian besar orang belum pernah mendengarnya, Suku Sentinel yang   menghuni North Sentinel Island   (Pulau Sentinel Utara) telah dikenal selama berabad-abad. North Sentinel Island adalah pulau kecil yang terletak di kepulauan Andaman, sebuah kepulauan di Teluk Benggala ( Bay of Bengal ), tak berada jauh dari ujung barat laut Aceh, Indonesia. Disebut sebagai pulau yang sulit dikunjungi, karena letaknya yang terpencil serta dikelilingi oleh karang yang tajam, tanpa pelabuhan alami, dan hampir seluruh pulau tertutup hutan lebat. Letak North Sentinel Island   Dikelilingi oleh karang yang tajam dan hampir seluruh pulau tertutup hutan lebat. Foto Pulau Sentinel Utara tahun 2005 Pulau tersebut dihuni oleh suku paling primitif di dunia yang disebut The Sentinelese atau Sentineli . Mereka dipercaya merupakan suku pra-neolitik terakhir di dunia. Selama 60.000 tahun suku tersebut tidak berinteraksi dengan dunia luar. Selain karena kondisi g

03022021

Hari ini hari ketiga yang bener-bener WFH. Selama ini biasanya aku selalu masuk sekolah. Lainnya wfh, paling hanya masuk 2 kali seminggu, aku hampir setiap hari masuk sekolah. Ada saja tugas-tugas administrasi yang harus aku kerjakan. Tahun 2020 yang lalu, semenjak adanya covid-19 sampai hari ini adalah tahun dimana aku paling banyak menonton drama, film, youtube, dan bersosmed serta bersepeda. Entah sudah berapa judul serial drama (k-drama, c-drama, kadang barat) yg aku tonton. Jangan tanya berapa kuota yang aku habiskan hahaha Bahkan serial drama yang lagi on-going di Negara asalnya saja aku tonton. Kalau dulu, mana sempat… Nonton drama paling ya beli DVD bajakan, terus nonton di laptop hehehe Kalau sekarang banyak drama dan film tinggal download saja dengan mudah di telegram. Ini salah satu fitur yang aku suka dari telegram Tapi kadang bosan juga nonton terus, jadi sekarang aku coba ngeblog lagi. Walau jaman now ini entah masih ada atau tidak yang BW hahaha. OK mari coba i

Kendala, tantangan, dan hikmah pembalajaran di masa pandemi covid-19

Hidup kita telah berubah karena virus corona. Secara global banyak hal yang berubah, termasuk juga sistem pendidikan. Pandemi COVID-19 telah menciptakan gangguan terbesar pada sistem pendidikan dalam sejarah, mempengaruhi hampir 1,6 miliar pelajar di lebih dari 190 negara dan semua benua.  Dengan pendidikan di seluruh dunia yang berantakan karena virus corona, semakin banyak pendidik yang dipaksa untuk mengajar siswanya dari rumah dengan menerapkan kelas jarak jauh dan pembelajaran jarak jauh secara massal. Penutupan sekolah dan ruang belajar lainnya berdampak pada 94 persen populasi siswa dunia, hingga 99 persen di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah. Perubahan cara belajar secara mendadak ini tentu tidak mudah. Banyak orang tua dan para siswa yang mengeluh dengan diterapkan home learning ini. Mungkin pembelajaran online atau jarak jauh atau sekarang ini dikenal dengan sebutan pembelajaran daring sudah ada sejak dulu, tapi pelaksanaannya tidak sebanyak dan semasif seper

a first step

Image
Sudah sekitar satu bulan saya bekerja di salah satu SD di desa saya. Salah satu guru dimutasi, jadi mereka kekurangan tenaga. Saya bukan bekerja sebagai guru, karena saya tidak mempunyai ijazah guru. Saya hanya membantu sebagai operator atau semacam bagian administrasi. Walaupun saya mempunyai pengalaman mengajar (waktu masih kuliah dan kerja di swasta), tapi saya tidak punya SIM untuk mengajar (guru SD), jadi saya tidak berani mengajar di kelas. Saya sendiri kebetulan sedang sibuk mengerjakan proyek pemetaan bersama teman-teman. Tapi karena ini adalah sebuah kesempatan belajar hal baru, saya menyanggupi untuk membantu di SD itu. Pagi hari sampai sekitar jam 2 siang saya mengabdikan diri di sekolah. Sore sampai malam hari saya baru mengerjakan proyek saya sendiri. Capek? Tentu saja, tapi Insya Allah saya ikhlas. Kenapa saya katakan mengabdi, tentu saja karena honornya kecil, mungkin hanya cukup untuk membeli pulsa saja hahaha. Ketika saya masuk, pekerjaan admnistrasi lumayan banya

Kenangan di Setiabudi Building

Image
Tengah malam tadi saya tidak bisa tidur setelah membuat satu postingan tentang Pantai Ayah . Sebelum tidur iseng-iseng saya mengganti profile picture di facebook. Biasanya saya tidak men share jika saya mengganti foto profile , atau hanya ‘ Only Me’ yang saya pilih di Edit Privacy -nya. Kali ini saya tidak mengeditnya, membiarkan foto itu muncul di timelin e. Rupanya ada juga beberapa teman yang memberi jempol atau berkomentar. Kebanyakan  adalah teman-teman  lama, teman seperjuangan di awal meniti karir di Jakarta. Yah, mereka sedikit bernostalgia dengan lokasi saya berada di foto itu, ‘ Setiabudi Building’ . Tepatnya sich Setiabudi One. Salah satu sudut taman di Setiabudi One Setiabudi One merupakan tempat hiburan modern, yang terletak di Kuningan Central Business District , Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Berbagai fasilitas yang disediakan di sini untuk memenuhi kebutuhan orang-orang bisnis. Tempat ini adalah tempat yang ideal untuk pertemuan bisnis, makan sia

Pantai Ayah Sekarang

Image
Sudah lama sekali rasanya tidak berwisata ke Pantai Ayah (Pantai Logending). Mungkin terakhir berkunjung kesana sekitar 10 tahun yang lalu. Rupanya cukup banyak mengalami perubahan. Tempatnya lebih bersih dan ada peningkatan fasilitas. Masjid lebih bagus dan bersih. Warung-warung lebih teratur. Ada jembatan kayu yang panjang di pinggiran sungai, dimana kita bisa berjalan-jalan santai. Ada kuda-kuda yang bisa membawa kita berkeliling pantai (tarif RP 15.000; sekali putaran/bolak-balik). Bahkan sudah tersedia kendaraan-kendaraan ATV jika kita ingin lebih seru menjelajah di atas pasir pantai (Rp 25.000; untuk 5 kali putaran, sekitar 15 menit) Jelajah pantai dengan ATV Jembatan di pinggiran sungai (foto dari Panoramio) Pantai ini merupakan muara dari Sungai Bodo yang memisahkan Kabupaten Cilacap dan Kebumen. Di atas sungai ada sebuah jembatan yang cukup panjang, di mana dari atas jembatan ini kita bisa menikmati pemandangan sungai sampai muaranya yang indah, apalagi di sor

Ini hak aku kok!

Salah satu teman saya ‘ mencak-mencak’ di facebook, yang isinya dia sedang sangat kesal naik kereta  api Purwojaya. Tapi bukan kesal dengan keretanya, melainkan dengan penumpang di sebelahnya. Ceritanya dia akan meletakan barang-barang bawaannya di rak (bagasi)  yang terletak di atas tempat duduknya. Tetapi ternyata di atas tempat duduknya, sudah nangkring tas orang lain, yaitu tas milik penumpang di kursi sebelahnya. Lalu dia bertanya “Barang siapa ya?”. Lalu sang pemilik tas, seorang mbak-mbak, dengan entengnya menjawab  "Barang-barang saya, kenapa???". Akhirnya berdebatlah mereka. Seru tuch sepertinya. Menurut pendapat teman saya itu, kalau di atas tempat duduk simbaknya dah ga muat, barang-barangnya ya ditaruh saja dikaki mbaknya sendiri. Mbak-mbak penumpang disebelahnya rupanya sewot dan nyindir-nyidir terus. Teman saya bilang dia hanya memperjuangkan haknya. Hmmm.... Itu menurut cerita yang saya baca di facebook. Saya sudah sering mengalami kejadian yang sama,