Malam Rabu (gw bingung mo kasih judul apaan nich :p)

Alhamdulillah….terdengar suara takbir bersahut-sahutan, jadi serasa di kota santri. Gema takbir berkumandang mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang disembah kecuali  Allah swt, Tuhan semesta alam. Dengan semangat Idul Adha mari kita teladani sosok Nabi Ibrahim dan keluarganya, yang dengan rasa patuh dan taat melaksanakan perintah Allah swt.

Sambil mendengarkan suara takbir yang terus berkumandang, browsing sana-sini, membaca artikel atau blog orang, dan mengcopy paste artikel yang kuanggap menarik. Tapi tenang…aku cantumin kok sumbernya, dan sudah diperbolehkan oleh yang punya tulisan kalau mau copas hehehe. Ga enak juga kan kalau copas ampe lupa nyantumin sumbernya, nanti dikira plagiat, bisa berabe kalau dituntut.

Gara – gara minum coffeemix sore tadi, jadi gak bisa tidur nich. Di jalan depan kos ramai juga, anak-anak kecil bermain kembang api dan menyalakan petasan, jedar-jedor bersaing dengan anak-anak yang ngegame di warnet depan kamarku plus suara gemuruh pesawat lewat di atas kos. Yach, kosku yang baru ini emang selalu ramai, letaknya di dekat perempatan jalan, banyak pedagang keliling yang lewat tidak kenal waktu, ada warnet juga yang selalu ramai, dan juga terletak di jalur pesawat, yang sering terbang rendah dengan suara yang memekakan telinga. Kadang gue takut sendiri kalau tiba-tiba pesawatnya jatuh atau bawa bom (efek kebanyakan nonton tv nich…)

 Pertama kali tinggal di sini stress, ga bisa tidur karena berisik banget, tapi lama-lama terbiasa, kalau dah ngantuk ya tidur aja, tapi sering kebangun kaget. Yach beginilah tinggal di daerah dense urban, fully obstructed, class number D4 (vcp kali….) hehehe

Tentu saja beda dengan di kampung, yang terdengar suara jangkrik, kodok (kalau lagi musim hujan), burung, tokek, dan binatang-binatang lainnya. Kadang malah sunyi senyap, enak banget buat istirahat. Suatu saat gue pengin kembali ke sana.