Met Idul Adha

“Lebaran besar Idul Adha hari apa ya? Tanggal 16 atau 17 ya?” Banyak status FB teman2 yang isinya kurang lebih seperti itu. Aku sendiri juga bingung.
“Ah aku ikut masjid di dekat kosku aja”. So, tadi pulang kantor mampir dulu ke masjid, nanya ke pengurus masjid, mo lebaran hari apa, biar nda bingung besok hehe.

Di negeriku tercinta ini, hampir setiap tahun terjadi perselisihan awal dan akhir bulan Ramadhan, begitu juga hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Antara pemerintah dan ormas berbeda, tinggal mo ikut yang mana sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Dan karena aku juga bukan ahli ru'yat, juga bukan ahli hisab, dan  juga tidak  punya ilmu apa-apa tentang masalah seperti itu, maka yang bisa dilakukan  adalah bertaqlid atau setidaknya berittiba' kepada ahlinya.
 Yach kalo bisa sich hari lebaran disamakan saja, biar ga bingung gitu loh…n biar umat Islam juga semakin bersatu.
Ya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu, seperti yang diingatkan oleh Obama kmrn pas pidato di Balairung UI, “Bhineka Tunggal Ika” hehe


Karena perbedaan tanggal lebaran, salah satu temanku malah senang, karena kantornya jadi libur 2 hari. Ngiri mode on  :p
Lebaran haji di Jakarta bagiku tidak terlalu berkesan, sepertinya nda jauh berbeda dengan hari-hari biasanya, karena tahun-tahun kemarin hanya bisa mendengarkan takbir di kantor, karena pas kebagian shift sore. Mencari siaran radio yang nyiarin takbir tentu saja, biar terasa suasana lebarannya. Di kosku ini tidak terdengar gema takbir seperti di kampong, yang terdengar masih suara penjual keliling “ sate, bakso, nasi goreng,dll” (bahkan Obama masih bisa menirukan dengan fasih)
Dan biasanya juga banyak warung-warung makan yang tutup, so buat anak kos seperti aku ini jadi susah nyari makan, pilihannya sedikit. Kenapa ngga masak sendiri saja? Di kosku ga ada dapurnya, kalo masak pake kompor listrik, lama, dan sering anjlok listriknya. Jadi hanya bisa mencium aroma daging kurban yang dimasak oleh tetangga sebelah. (wah, kenapa gue hanya mikirin makanan aja ya??? :p)

Jadi ingat waktu kecil, takbiran keliling kampung bersama teman-teman membawa obor, rasanya seneng banget. Sepertinya dah jarang dech sekarang takbir keliling kampung bawa obor. Jalan dah terang benderang, dah ga perlu obor lagi, apalagi di Jakarta, bisa-bisa saingan dengan kemacetan atau bahkan menambah kemacetan.

Terlepas dari segala perbedaan pelaksanaan Idul Adha, mari kita ambil makna hari tersebut. Di hari  Idul Adha umat Islam dianjurkan menyembelih hewan kurban (merunut dari sejarah, ketika Nabi Ibrahim diperintahkan Allah untuk menyembelih puteranya Ismail, kesabaran dan keikhlasan terlihat di kisah itu). Idul Adha/idul kurban melatih kita dengan ikhlas melaksanakan perintah agama untuk berkurban, sekaligus melatih jiwa sosial kita, yang terlihat jelas dengan berbagi daging kurban, terutama untuk fakir miskin.

“Selamat Idul Adha 1431 H “

Comments

Popular posts from this blog

Tahukah Anda tentang Suku Sentinel ?

Ternyata namanya adalah Sero

11.11