Bacaan minggu ini


“Ria, ga kemana-mana hari ini?” tanya teman kosku

“Nda mba, mau di kos aja, ngirit xixixi” 


Begitulah, rencana hari minggu ini cuma di kos aja. Banyak tumpukan buku dan majalah di lemari yang belum selesai aku baca. Salah satu pengaruh adanya internet, yang sebagai perpustakaan digital maha besar yang hampir menyediakan literatur tentang apa saja, membuat berkurangnya minat membaca buku teks.
Seperti buku yang dah hampir 2 tahun dibeli baru aku baca 1/10 halamannya saja. Judulnya “Dari Grasberg Sampai Amamapare : Proses Penambangan Tembaga dan Emas Mulai Hulu Hingga Hilir”.


Buku setebal sekitar 400 halaman ini, selain fisiknya berat karena kertasnya tebal, isinya juga berat, seperti buku kuliah. Jadi susah mau dibawa kemana-mana seperti novel, yang bisa aku baca dimana saja

‘Kenapa membaca buku seperti itu?’
‘Ya, buat nambah wawasan aja, siapa tahu suatu hari nanti gue kerja di pertambangan kan gak bloon2 amat. Gini-gini gue kan geograf juga hahaha’
‘Lah, katanya pengin jadi guru atau ibu rumah tangga yang baik, ngapain baca buku tambang, mending sono noh baca buku masak,hahaha’
‘Kalo masak mah langsung learning by doing ajah..
Ya nanti kan bisa buat bacain cerita sebelum bobo ke anak-anak gue, pasti dijamin langsung tidur dech dicritain isi buku ini wakakakak :p ’


Dari Grasberg Sampai Amamapare menjadi sumber penting di tengah kelangkaan literatur penambangan di negeri ini. Dikemas dengan bahasa populer, buku ini menjelaskan secara rinci proses penambangan mulai dari hulu hingga ke hilir, yang meliputi proses mencari sebuah jebakan mineral, menambang dan mengolah dengan benar, serta memasarkannya kepada konsumen, sebagai mata rantai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan gamblang dipaparkan pekerjaan eksplorasi mineral dengan mengguna- kan peralatan sederhana maupun mutakhir, hingga rekayasa teknik penambangan dan pengolahan mineral bijih dari masa ke masa.
Begitu isi deskripsi singkat yang tertulis di sampul belakang buku ini.

Buku ini mengisahkan perjalanan panjang berton-ton tembaga dan emas dari pegunungan ke pelabuhan. Buku ini berbagi informasi mengenai seluk – beluk bisnis pertambangan di PTFI, bagaimana bisnis ini dilakukan dari hulu sampai hilir. Buku yang sangat padat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) ini memberikan gambaran bagi kita, betapa berat, sulit, mahal dan besarnya tantangan dan resiko yang harus dihadapi oleh para ahli (geologi, geometric, tambang), pekerja, pemimpin lapangan, serta perusahaan mulai dari penyelidikan, eksplorasi konstruksi, pengangkutan material, penambangan, pemrosesan, sampai ke pemurnian yang dilakukan di Papua.

Dalam buku ini dijelaskan bahwa Grasberg merupakan cadangan bijih tembaga terbesar di dunia yang menyimpan lebih dari dua miliar ton. Lokasi tersebut ditemukan pertama kali oleh geologist asal Belanda, Colijn pada tahun 1936. Lalu, pada tahun 1960, PT Freeport masuk ke Indonesia untuk menemukan lokasi yang lebih besar lagi dan ditemukanlah Grasberg. Setelah berjalannya waktu, Grasberg kini memiliki diameter sepanjang 3,5 kilometer yang akan terus diekplorasi hingga 2015. Setiap harinya 200 ribu ton emas dengan kadar satu gram dan tembaga dengan kadar satu persen diangkut dari Grasberg.

Ya begitulah deskripsi singkat buku yang aku baca hari ini, yang entah kapan selesainya. Yach, daripada main di mall melulu. Mungkin suatu hari ini aku bisa melihat langsung Grasberg dari dekat, tidak hanya lewat gambar





gambar dari google

Berapa tenaga yang dihabiskan untuk membuat lubang sebesar itu? Dan apa saja yang telah ditimbulkan dari tambang ini?

Comments

Admin said…
wah itu ma di kalimantan juga banyak - kebayang kalo harus reklamasi - ah itu ma ngga mungkin dinegeri ini, penting dikeruk dulu - bencana urusan belakangan

4Fatih
ria haya said…
iya ya...
mari kita bersikap lebih baik pada lingkungan, mulai dari diri sendiri, dari yang kecil dulu
:)
Anonymous said…
Editor buku ini pasti kerja berat buat buku ini.
aq sbg ketua tim editor, bekerja keras dlm waktu tidak kurang dari satu tahun...
silahkan baca baik2, terdiri dari 60% tulisan dan 40% foto menarik....

Popular posts from this blog

Contoh Modul Ajar IPAS kelas 6 SD dengan topik Enam Benua di Dunia

Ternyata namanya adalah Sero

Dari Jendela Pesawat