Sugeng Ndalu....

Sebenarnya saya sudah menahan diri untuk tidak ikutan nyinyir tentang tingkah laku anggota DPR, karena saya sendiri lagi sibuk menghadapi ujian dan mengerjakan tugas yang menumpuk minta dikerjakan. Pengetahuan saya tentang politik juga sangat terbatas, karena memang itu bukan bidang saya Tapi sepertinya ngga tahan juga. Habis sepertinya orang-orang itu pada bikin dagelan melulu, sepertinya mau menambah kelucuan negeriku tercinta ini. Hadeeeh…
Mulai dari ribut-ribut pembangunan gedung DPR yang mewah, kunjungan kerja ke luar negeri yang selalu bikin heboh, dan masalah merasa terhina dengan kasus email berdomain yahoo, dll..

Dan setiap nonton dialog anggota-anggota DPR ini di TV, semakin lucu saja jawabannya. Lumayan bisa membuat saya terpingkal-pingkal, meninggalkan film Spongebob yang sepertinya terlihat kalah lucu. Bagaimana bisa mereka menjawab seperti itu? Hey…please dech…apa hanya setingkat itu kualitas kecerdasan mereka? Memang mungkin ngga semua anggota DPR seperti itu, saya masih percaya masih ada orang-orang yang jujur, pintar dan cerdas yang benar-benar berjuang untuk rakyat yang memilihnya, tapi saya tidak tahu presentasenya berapa.

Dan baru saja melihat salah satu anggota DPR, meminta pembangunan gedung baru segera dilaksanakan. Alasannya adalah ruang kerja dia sudah terlalu sempit dengan 6 stafnya, naik lift ngantri, ke kamar mandi ngantri, mau duduk susah, katanya dah seperti duduk di pesawat ekonomi Lion Air, and bla bla bla…Gila kali ya Ndro (baca dg versi Kasino Warkop)….naik pesawat aja masih mengeluh. Nyamainnya dengan naik pesawat lion. Masih jauh lebih bagus kemana-mana dengan angkot reyot yang mengeluarkan asap hitam pekat terus menerus sepanjang jalan dan ngga jarang mogok, yang sepertinya harus masuk tempat sampah. Nda pernah lihatkah yang naik angkutan umum atau KRL, yang bahkan rela duduk di atas atap kereta,dengan berbagai resiko, dan mungkin hal itu dilakukan semata-mata demi mengirit ongkos tiket KA yang paling cuma beberapa ribu rupiah. Atau liat antrian raskin yang mengantri pembagian zakat, sembako, daging kurban, yang bahkan rela terinjak-injak, pingsan, bahkan meninggal dunia demi beberapa kg beras dan beberapa ribu rupiah. Atau ngantri busway pada jam-jam padat (rush hours), udah ngantrinya empet-empetan puanjang dan luamaaa (itulah choki choki :p), dan di dalam bis juga masih berdiri empet-empetan, ga kebagian pegangan pula.

Dan alasan lainnya juga karena tumpukan file-filenya dah satu meter lebih, dan menganggu kenyamanan dia bekerja. Hallooo……mungkinkah itu akibat dari gaptek juga?? Kenapa file2nya tidak disimpan secara digital saja, di scan kek…or diapain kek, intinya disimpan secara digital. Pilihlah file-file yang benar-benar penting yang memang benar-benar suangat penting untuk disimpan hardcopynya. Saya memang ga tau gedung DPR itu isinya apa saja. Tapi bisakan memberi statemen yang lebih bijak dan sedikit lebih cerdas?

Gila satu statement tu orang gendut di TV aja dah bikin saya emosi sambil ngakak sampai menangis (biarin aja lebay… :p). Nda ada yang nyuruh anda duduk di sana kan? Kalau nda nyaman duduk di sana ya sudah mundur saja. Berikan kontribusi yang benar-benar nyata dulu baru meminta fasilitas.

Kalau ada yang ngomong gini gimana “ Lah, orang2 DPR itu kan rakyat yang milih. Jadi kalau orang2 yang dipilih kualitasnya seperti itu, ya salahnya sendiri milih orang-orang itu”
Gimana hayo….??? Apakah kualitas aleg2 itu berbanding lurus dengan kualitas pemilihnya (mencerminkan kualitas pemilihnya)??? Ataukan segala idealisme bagus benar-benar tunduk pada uang?

“ Gue ga milih kok, gue kan golput”

“ Lah kalau golput, ya dah ga usah ikutan ngomenin tingkah laku DPR donk. Lo kan ga peduli to ma pemilu, makanya ngga milih”

(Tweweweeng…)

“Abis gue ga tau mana yang akan gue pilih, nda kenal semua. Nda ada satu orangpun yang bisa gue percaya untuk  dipilih”

“Ya cari info donk…tentang profil caleg2 itu. Kalau nda ada yang bisa dipercaya, kenapa nda nyalonin diri sendiri aja?”

(Tweweweeng…)

“Lha kalau calon saya yang saya percaya, malah kalah di pemilihan, saya boleh donk marah-marah ma caleg yang terpilih, kalau dia ga becus juga ngurus rakyat?”

“Lha lo sendiri emangnya becus juga? Ngaca donk…apa aja yang sudah bisa lo lakuin yang lebih baik dari aleg2 itu”

(Tweweweeng…)

“Lha kalau mereka menyalonkan diri, berarti mereka dah merasa bisa donk menjalankan semua tugas2 yang diamanatkan kepada mereka, dan siap dengan segala resiko yang harus dia tempuh. Kalau nda becus ya nda usah nyalon aja, nda ada yang maksa kok”

Hmmmm…Ada orang-orang yang memang mungki punya kemampuan tapi nda nyalon. Dan sebaliknya, ada orang-orang yang mungkin ga punya kemampuan tapi nyalon. Mungkin ada juga ada orang yang berkemampuan OK tapi kalah pas dipemilihan (karena berbagai macam sebab tentu saja mereka kalah), dll.

Ah udah ah…cukup segini aja ah nyinyirnya hehehe. Saya mau melanjutkan main FarmVille sambil mengerjakan tugas. 
Saya berdoa saja semoga segalanya menjadi lebih baik lagi, hingga bangsa ini bisa menjadi lebih sejahtera,makmur, aman sentosa, gemah ripah loh jinawi ^___^
Peace....

Comments

Ardian said…
yez. Udah selesai nh mbak nyinyirnya. *sayang banget, penasaran sama pemikiran kritis dari si mbaknya* keren banget soalnya. Apalagi di sesi tanya jawab yang terakhir nh. Jadi gregetan.
Gaphe said…
hwaahahah... curahan hati rakyat jelata yang kecewa karena pajaknya ternyata dipake buat yang enggak-enggak.

embuhlah, saya nggak bisa komen banyak soal yang ini.. biarlah kalo emang itu terjadi, Tuhan yang menghakimi ^_^
ria haya said…
@Ardian : hehehe...sebenarnya sich belum, tapi dah capai nulis sambil mecucu2, kasihan keyboardnya hahaha
itu hanya pemikiran sederhana, masih mendasar kayaknya.

@Gaphe : hahaha...iya Phe, memang yang bikin kesel itu, dah bayar pajak mahal2, eh digunain dg tidak semestinya.
Yach semoga pada kembali ke jalan yang benar ^^
Rawins said…
mending nonton spongebob dah...
dah bosen ketawa...
hahah
kemarin juga waktu kunjungan mereka ke ausie yg bilang alamat komisi8@yahoo.com,
ketauan dasar mreka emang gak ngerti apa2, hehe..

keren tulisannya mbak, ditunggu kunjungan dan follow baliknya lho.. :)
ria haya said…
@Rawins : hahahahaha...hip hip hurray...hip hip hurray...hip hip hurray...

@Kahisha Baby Shop : Peristiwa yg di Aussie itu bisa jadi pembelajaran dan feedback yang bagus buat para anggota dewan yg terhormat itu.
Roy Suryo perlu ngasih kursus kali yach buat per-emailan dan perwebsitean hahaha
Makasih dah berkunjung plus difollow, salam kenal yach ^^
Yudi Darmawan said…
wah, mbak, kalo mbahas tentang mereka tuh,
kayak mbahas anak2 tk yang suka gaduh kalau kemauannya gak didenger (padahal dia gak mau dengerin rakyat)

mungkin ini akan membuat kita lebih bijak kelak dalam memilih "wakil" yang memeperjuangkan hak kita itu..
ria haya said…
hahaha... anak2 TK yang gemar melawak ya :p

iya, semuanya perlu belajar utk menjadi lbh bijak ya?
dv said…
orang gendut itu yg mana yah?anggota dpr bukannya gendut2 yah..kebanyakan makan *uit rakyat :D
ria haya said…
iya...krn gendut smua makanya gedungnya kurang luas kekekek
niee said…
Fikiran kita sama deh,, aku juga gak pernah merasa anggota dewan yang (tidak) terhormat itu adalah wakil rakyat. Sepertinya apapun yang mereka lalukan gak ada yang cocok dengan suara rakyat deh.. Beda kalo untuk pemerintah, mereka memang memikirkan strategi bukan menjadi suara rakyat, lah ini >.<

*ahh kesal tak berujung*
ria haya said…
hahahaa....kesel sendiri ya....
Hoby Jepret said…
stasiun TV tahu itu. bahwa mereka memang benar2
pelawak hehehe...

setahu saya... orang yang benar2 ingin
membela rakyat kecil justru malah tersingkir..
ria haya said…
@Hoby jepret : Setuju Mas, karena mungkin nti ga bisa dicari celahnya, makanya mending disingkirin
kapan ya qt bisa bangga dg para pemimpin qt?

Popular posts from this blog

Tahukah Anda tentang Suku Sentinel ?

Kebunku

Ternyata namanya adalah Sero