Rasa Hidup

Rasa hidup memang macam-macam. Asam, manis, getir, pahit, pedas, dan pedih.
Setiap hari ada banyak peristiwa yang terjadi di bumi ini. Ada peristiwa yang membuat manusia tersenyum, senang, dan bahagia, tapi ada banyak pula peristiwa yang membuat dahi berkernyit, hati gelisah, dan putus asa.
Begitulah Allah swt menjadikan takdirNya sebagai tanda – tanda kekuasaanNya agar manusia pandai mengambil pelajaran.
Ada yang menangis, ada yang tertawa. Menjadi terlarang jika manusia tenggelam dalam rasa hidup sepenuh rasa : sepenuh sedih, sepahit-pahit atau terlalu gembira. Sebab Allah swt telah memberikan kesempatan pada manusia mencicipi aneka rasa hidup untuk melihat kadar imannya. Kita tak boleh menggantungkan kondisi jiwa pada ‘rasa’ apa yang menimpa, sebab kita harus selalu pandai menyikapi takdir.
Pandailah bersyukur jika mendapat keberhasilan dan bersabar pada kesulitan

(Renungan malam, dikutip dari catatan harianku yang entah dulu aku kutip dari mana)

Comments

Rawins said…
kaya nano nano yo..?
heheh
al kahfi said…
seperti pelangi jug akan kalau hanya 1 warna pastilah tdk indah , maka dgn adanya macam2 warna membuatnya jd indah , begitu juga kehidupan,,
Gaphe said…
ehem.. tumben beres nih postingan :P

iyaa bener. setuju, kalo bersyukur insya alloh lebih indah.

maaf Ria, lama nggak mampir sini. sebenernya mampir sih. cuman gak komen. hehehe (alesan)

lagi siibbuukk :(
Yudi Darmawan said…
bener mbak, semakin bersyukur, semakin bertambah..

(lagi seneng mode on)
Unknown said…
Warna-warni yang terasa dengan rasa yang ramai. Bila satu warna dan rasa itulah kejenuhan.

Selalu bersyukur dengan menikmati segala sesuatu yang mengalir seperti air.

Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
pardi said…
semangat semangat!!! ayo gaapai maasa deepan leebih baaik.

Popular posts from this blog

Tahukah Anda tentang Suku Sentinel ?

Kebunku

Ternyata namanya adalah Sero