Nostalgia Putih_Biru

Nostalgia masa SMP. Hmmmm...apa saja ya? Wah, harus mengaduk-ngaduk memori otak nich, mencari ingatan yang tersisa dari masa itu.

Yang pertama kali teringat tentang masa SMP adalah sepeda. Kenapa sepeda? Yach karena aku punya sepeda baru ketika lulus dari SD, dan akan masuk SMP. Waktu itu sedang ngetrend sepeda federal, dan ayah ibuku membelikannya untukku karena nilaiku lumayan bagus dan bisa masuk SMP favorit di kampungku huehehe.

Di kampungku sana, kebanyakan anak SMP menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi pulang pergi sekolah. Sepertinya hal itu berlanjut sampai sekarang, karena beberapa bulan yang lalu, aku lihat murid-murid ibuku yang akan masuk SMP sudah pamer sepeda barunya semua. Maklum di kampung kalau ngga punya sepeda, maka alternatif lain adalah jalan kaki, atau berangkat lebih pagi naik bis kecil. Tapi kalau naik bis, harus rela berdesak-desakan karena jumlah bis yang lewat tidak banyak, dan nunggunnya lama. Dan naik kendaraan umum hanya berlaku bagi anak-anak yang rumahnya dekat dengan jalan besar atau jalan utama. Sedangkan bis atau angkot tidak menjangkau semua pelosok wilayah, jadi mau ngga mau harus mengayuh sepeda sendiri untuk menuju sekolah. Selain irit ongkos, juga membuat badan sehat dan kuat. Tapi kulitnya jadi item, karena kepanasan hehehe.

murid-murid ibuku yg kuceritakan di atas lagi main ke rumah ^^
Pada jam-jam anak-anak pulang pergi sekolah, maka setengah badan jalan bahkan kadang-kadang lebih dipenuhi anak sekolah. Ada 2 SMP lain pula di sekitar sekolahku, jadi tambah rame. Lumayan buat lirik-lirikan kalau ada yang bening sepedanya ataupun orangnya tweweweng.
Jarak rumahku dengan sekolah lumayan dekat, hanya sekitar 10 – 20 menit jika naik sepeda, dan 5 menit jika naik kendaraan bermotor. Ada banyak temanku yang rumahnya jauh, sekitar 1 jam naik sepeda, jadi tiap hari dia harus berangkat pagi-pagi sekali agar tidak terlambat. Semangat dan penuh perjuangan.

Antara rumah dan sekolah

Tidak ada yang terlalu istimewa di masa-masa SMP ini. Prestasiku juga biasa saja, paling mentok cuma pernah dapat ranking 2 di kelas. Aku juga hampir tidak pernah terlambat, karena ibuku setiap pagi mengomeliku jika aku sampai terlambat. Walaupun jarak sekolahku tidak terlalu jauh, ibuku sudah membangunkanku jam setengah lima pagi, dan aku sudah sarapan jam 6 pagi. Dan kadang berangkat paling pagi di sekolah sebelum gerbang sekolah dibuka, agar bisa mendapatkan tempat parkir sepeda paling strategis dan gampang dicari. Karena kalau berangkat kesiangan, sudah susah memarkir sepeda. Dan kalau sampai tidak hati-hati bisa menyenggol sepeda lain, dan tau kan apa yang akan terjadi kalau menyenggol sepeda lain sampai rubuh, maka akan menyenggol sepeda lain disebelahnya yang sudah tertata rapi sampai jadi roboh semua seperti efek domino. Bisa rempong tuch membereskannnya, plus disorakin dan diomelin.

O, iya kalau masalah pacaran, aku dilarang keras oleh ortu pacaran waktu SMP hihii. Wong aku baru tau arti kata naksir aja pas SMP ini, lugu dech pokoknya hahaha. Waktu aku SMP aja kalau di rumah masih main gobak sodor, kasti, dan aneka macam permainan yang pakai lari. Mana ada ngemol atau ke bioskop. Belum ada HP juga, jadi punya telepon duduk adalah kebanggaan tersendiri karena bisa tanya PR atau ngegosip lewat telepon dengan teman lainnya hihihi.

Masalah pelajaran dan guru-gurunya??? Waktu kelas 1 SMP aku tidak suka pelajaran Bahasa Inggris, karena susah sekali untuk mengerti pelajaran itu. Gurunya sudah kakek-kakek dan aku sering tertidur di kelas waktu pelajarannya hahaha, makanya lemah sekali aku pelajaran ini. Kenapa susah sekali membacanya, dan kenapa harus dibolak-balik kata-katanya kalau ingin membuat kalimat. Dan kenapa harus pakai rumus membuat kalimat, kenapa harus ada reguler dan irreguler verb, pake s/es, pake ing dan sebagainya? Menurutku waktu itu B.Inggris itu merepotkan hahahah, sampai sekarang dink :D. Tapi kenapa malah sekarang aku bekerja di perusahaan asing ya, dimana bosku bercas cis cus pakai B. Inggris? Haaadddeeehhh... Tuhan memang bekerja dengan cara yang aneh.

Tidak hanya pelajaran B.Inggris yang membuatku tertidur di kelas. Pelajaran lainnya juga, selama gurunya hanya menerangkan sambil duduk saja dan kurang interaktif maka aku akan tertidur di kelas. Angin sepoi-sepoi dari sawah di sekeliling sekolah juga tambah membuat rasa kantuk semakin berat. Biasanya kalau ketahuan ngantuk aku dibangunkan dengan pertanyaan dari guru, baru aku akan tergagap-gagap dan celingak-celinguk mencari bantuan teman-teman untuk menjawabnya hehehe.
Pelajaran yang paling berkesan adalah pelajaran keterampilan. Ada 3 macam kalau nda salah, elektro, menjahit, dan memasak. Rasanya senang bisa membuat lampu flip flop, radio transitor, dan radio apalagi lupa namanya yang lebih rumit, ada bel pintu juga kalau nda salah. Senang sekali waktu radionya bunyi dan bisa menangkap beberapa gelombang radio. Ya walaupun kerja kelompok, dan biasanya yang mengerjakan para cowok, yang cewek cuma jadi penggembira aja hehehe.
Pertama kali juga bisa menjahit, membuat celana kolor dari kantong gandum, membuat kemeja, dan beberapa kerajinan yang lain. Sekarang sich lupa semua hahaha.

Bolos? Rasanya nda pernah. Apalagi berkelahi, nehi!! Anak baik kan... ^_^.
Kalau nyontek?? Kalau ini sich lumayan sering wekekekek. Jaman SMP ini nich, jaman sering-seringnya nyontek dan nyari bocoran waktu ulangan untuk pelajaran tertentu yang bisa diakalin hahaha. Salah sendiri gurunya kurang kreatif bikin soal ulangannya. Mengenal berbagai cara menyontek juga di SMP ini wekekekek. Don't try this at school! :D

O, iya, uang sakuku hanya di jatah Rp. 1000; per minggu, cuma cukup untuk membeli es lilin dan mendoan saja. Dan kalau aku ngga mau sarapan pagi maka ngga dikasih uang saku. Ada lagi yang keingat, jaman esempe dulu suka tukar-tukaran diary yang isinya biodata kita seperti CV, semuanya ditulis, mulai dari makanan favorit, musik, hobby, dan hal favorit lainnya, plus nempelin foto kalau punya hahaha. Lucu-lucu dech isinya. Plus saingan buku mana yang paling bagus, serta isi biodata teman yang paling banyak dan kreatif. Tapi entah dimana buku itu sekarang?

Apalagi yach kenangan waktu SMP?? Sepertinya yang teringat baru itu saja, sudah banyak yang lupa euy...
Tulisan ini dipersembahkan untuk memenuhi PR dari UnconditionalBlog dan SCB. Monggo... dikoreksi PRnya hahahaha

Comments

Una said…
Wahhh punya ide pasang google earth tho~ hihihi...
1000 per minggu? Sekarang bisa buat beli apa hehe...
ria haya said…
Wew, Una pasti paling cepet komen, baru aja dipublish. Melototin blog mulu ya loe? hihihi
1000 sekarang dapat mendoan 1
Unknown said…
tertidur di kelas...alamaak..terlalu dikau. hehe..asik ya bisa sepedaan. kalo di kota rada sulit itu. soalnya banyak mobil ngebut.

btw, makasih loh dah dikerjain. ekspress nih....nilainya 100 plus 10 deh.
Unknown said…
kalah cepet nih komentnya dari Una. hiks....
ria haya said…
Wah makasih nilainya mba, skala berapa nich mba nilaianya? wah jangan nilai paling bagusnya 1000 nich hahaha

Iya nich ekspress, ditulis waktu istirahat di kantor :D, mumpung keinget. Ya maap yach kalau ceritanya cuma pendek qiqiqi
makasih ya dah dikasih PR, jadi bisa update blog, secara lagi kere ide nich ^^
Unknown said…
kisahnya sama ya. saya juga menggunakan sepeda saat masuk SMP pertama kalinya dulu. :)
Unknown said…
sebelumnya makasih udah mau dilempar ginian mbak :D

hahaha aku juga mbak, smp itu masa dimana sak nyontek2nya. apalagi yang hapalan, pasti malemnya buat kepekan klw paginya mau ujian. pernah juga ketahuan ngepek, pas ujian biologi kalo ngak salah. malu bukan kepalang ternyata :D. tapi ngak kapok nyontek lagi sih. wkwkwk
joe said…
kalau saya dulu jaman smp dijodoh-jodohkan dengan teman wanita rasanya malu banget...
ria haya said…
@panduan belajar blog : berarti SMPnya bukan di Jkt ya kalau naik sepeda ^^

@Yan Muhtadi Arba : makasih jg Yan dah mau ngelempar wkwkwkwk. rasanya kurang afdol ya klo sekolah ga pake nyontek :D

@Joe : hahaha, iya jaman smp emang suka ejek2an plus menjodoh-jodohkan
Rawins said…
aku smp boro-boro dapat sepeda
sekolah aja jalan kaki 10 kilo baru bisa dapat kendaraan umum
hehe sedih coy...
choirunnangim said…
mengomentari prihal uang saku...
kalau dahulu RP 1000 sekarang berapa kira-kira...?
Wuidih jauh bgt sekolah ke rumah. Uang saku gue dulu 3000, udah bisa beli mie goreng plus telor sama pempek plus es teh manis.. :)
ria haya said…
@Rawins : tapi sekarang mobilnya dah banyak to Kang?
maklumlah nek Cilacap kulon sekolahe mlaku adoh :p

@choirunnangim : mungkin 10.000 rupiah, tinggal itung aja sekarang harga mendoan dan es lilin berapa ya, soalnya saya ga tau dollar atau harga emas waktu itu berapa? hehehehe

@Feby Oktarista Andriawan : 3000 per hari pa per minggu sob?

Popular posts from this blog

Tahukah Anda tentang Suku Sentinel ?

Kebunku

Ternyata namanya adalah Sero