Tiket KA

Suatu pagi di Stasiun Gambir di bagian pemesanan (reservation) tiket, kurang lebih satu bulan yang lalu.
"Tiga ratus lima belas ribu Mba..."ucap mba-mba bagian ticketing KA di St.Gambir
Wew, lebih dari tiga ratus ribu. Agak kaget aku mendengarnya, walaupun sudah siap-siap dengan kenaikan harga tiket, tapi ternyata uang yang aku siapkan masih kurang. Aku keluarkan semua isi dompet, siapa tahu ada uang yang nyelip hehehe

"Mba bisa dibatalin dulu ngga tiketnya, uang saya cuma tiga ratus ribu" tanyaku kepada petugas penjual tiket.
"Gak bisa mba, udah dicetak. Emang harga tiket long weekend ini naik. Mbaknya ada ATM kan?" jawab petugas

Aku segera mencari ATM, menarik dana tunai untuk melunasi tiket, karena tidak bisa gesek langsung dari kartu ATM. Pfiuffgh...aku pikir kenaikan harganya tidak sebanyak itu. Aku tidak mengecek harga tiket di web KAI terlebih dahulu, karena aku pikir harga tertinggi tiket bisnis Jkt-Clp masih sekitar 150 ribu per tiket, ternyata naik lagi.  Akhirnya tiket PP sudah ditangan, walaupun sebelumnya harus mengulang antrian untuk menggenapi pembayaran tiket.

So, akhirnya long weekend kemarin mudik, dengan mengambil cuti beberapa hari, karena ternyata tiket pada tanggal merahnya sudah habis semua. Laris sekali nich kereta api. Yach, walaupun harga tiket pada waktu liburan mahal, aku usahakan tiap kali long weekend, aku keluar dari Jakarta. Kalau ada cukup dana ya liburan ke tempat tamasya, kalau lagi bokek ya cukup pulang kampung saja, dan tinggal di rumah saja, berkumpul dengan keluarga.

Kebetulan libur panjang kemarin kami sekeluarga kumpul. Biasanya selain lebaran, lumayan susah bertemu dengan dua adikku. Adikku sudah keluar dari Papua, dia baru saja resign dari perusahaan tambang besar itu. Untung dulu aku sudah sempat ke sana, walaupun waktu itu terjadi aksi pemogokan besar-besaran pertama, dan rada khawatir juga kalau ngga bisa pulang ke Jawa. Entah kapan lagi aku bisa masuk ke kawasan tambang yang seperti sebuah negara sendiri di tengah hutan itu?
Wuah sudah mulai melenceng nich... Kembali ke topik ah :D

Walaupun sebutannya kereta (gerbong) bisnis, tapi penampilannya biasa saja, tidak jauh berbeda dengan KA ekonomi. Tetap saja kepanasan, walaupun tersedia kipas angin di langit-langit gerbong kereta. Hanya kursinya lumayan lebih nyaman daripada KA eko. Kenapa ngga naik kereta eksekutif saja sich? Karena kurang suka suasananya yang terkesan individualis hehehe. Kalau misalnya sedang capai, letih, lelah dan butuh tidur yang nyaman selama perjalanan (halah!), baru dech naik KA eksekutif (padahal eman-eman duitnya...) J J J

Di dalam kereta sewaktu perjalanan mudik, ada kejadian cukup menarik perhatianku saat sang kondektur KA yang di kawal oleh seorang memeriksa tiket penumpang. Ada seorang kakek tua yang berpakaian lumayan lusuh dan memakai peci duduk di seberang kursiku mengeluarkan semacam surat keterangan saat diminta tiketnya oleh Pak Kondektur.

Pak Kondektur membaca kertas itu sekilas dan berkata dengan nada yang lumayan galak " Seharusnya bapak nggak naik kereta ini, tapi naik KA eko. Bapak sudah dibantu lho…"
"Saya kan sudah tua. Tadi saya sudah tanya kok Pak, katanya boleh naik kereta ini" begitu jawab Sang Kakek.
Bapak-bapak sebelah saya menjelaskan kalau kereta ekonomi jadwalnya setelah KA yang saya tumpangi ini. Mungkin si Kakek salah naik kereta kali ya?

Untung tidak terjadi keributan. Pak Kondektur berlalu dan membiarkan saja si Kakek itu. Alhamdulillah. Semoga saja memang tidak ada yang menempati kursi itu, jadi kakek itu bisa duduk di kursi itu sampai stasiun tujuannya.
Jadi penasaran dengan isi surat yang dipegang kakek itu, tapi ngga enak juga mau tanya-tanya. Ah sudahlah…yang penting kakek itu tidak diturunkan di tengah jalan.

Jika BBM besok benar-benar naik harganya, akan mempengaruhi harga tiket KA gak yach…??? Haduuuh...kalau naik jangan banyak-banyak donk…Harga tiket yang sekarang saja sudah lumayan bikin kemot-kemot.

Comments

A. Y. Indrayana said…
hmm ... mungkin si iya ,,
tapi pelayanan kereta api bisnis uda cukup baik ko sekarang ini, dibuktikan saat saya sedang liputan dari jakarta menuju bekasi, dan wawancara salah seorang penumpang,,
^^
Iron Maiden said…
Kereta Bisnisnya atau biasa disebut k2 itu nama keretanya apa, ya? Benar itu, sekarang udah ber-AC, sistem nomor tempat duduk, dan lain juga. Ekonomi juga udah ada AC dan tidak ada yang berdiri

Popular posts from this blog

Tahukah Anda tentang Suku Sentinel ?

Kebunku

Ternyata namanya adalah Sero