Dikira Guru

Entah sudah keberapa kalinya saya dikira seorang guru sekolah. Mungkin gaya dan penampilan saya memang ‘guru banget”. Sama sekali tidak ada tampang eksmud hahahaa

Mirip ga...??? :D

Waktu pulang dari kantor, dan bertemu segerombolan anak SD saya sering dikasih salam “Assalamu’alaikum Bu…” Sayapun menjawabnya sambil tersenyum.

Beberapa kali bertemu dengan pemulung yang masih anak-anakpun mereka menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Sayapun membalasnya dengan hal yang sama.

Beberapa bulan yang lalu, ibu-ibu komplek perumahan dekat kos saya, juga mengira saya guru TPA di masjid di lingkungan mereka. Wuah padahal saya belum pernah mengajar ngaji.

Kemarin waktu saya membeli cabai di warung depan kos, anak si penjual yang berusia sekitar 5 tahun tiba-tiba salim, dan mencium tangan saya sambil tertawa-tawa dan mengajak ngobrol. Ih…lucu sekali anak itu Sayapun tersenyum lagi.

Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Hmmm….sepertinya ada seorang guru SD dan guru TPA yang mirip saya kali yach….?

Saya sich senang-senang saja dikira guru. Pada dasarnya dari kecil saya suka main sekolah-sekolahan. Kata salah satu  guru SD saya, tulisan latin saya bagus, dan sepertinya saya cocok menjadi seorang guru. Sekarang sich tulisan saya jelek, karena lebih banyak ngetik di keyboard.

Ibu saya yang notabene seorang guru juga pernah menyarankan saya kuliah di IKIP saja waktu saya lulus dari SMU, tapi waktu itu saya ingin kuliah di Universitas. Waktu kuliah dulu, saya juga lumayan sering menjadi asisten praktikum, dan ada seorang teman saya yang  memanggil bu guru juga hahaha

Sekarang setelah beberapa tahun saya bekerja kantoran di Jakarta, saya malah ingin kembali ke desa dan ingin menjadi guru. Bisa ga yach??