Kenapa Sempit ya?

Paling suka dech suatu tempat perbelanjaan atau gedung mempunyai tempat untuk sholat yang luas (mushola atau masjid). Apalagi jika tempatnya rapi, sejuk, dan bersih, pokoknya terawat dech. Pasti saya tidak akan kapok untuk ke sana.

Pertama datang ke Jakarta (2004) dan pergi ke beberapa pusat perbelanjaan seperti mal atau ITC, saya selalu heran, kenapa tempat solatnya kumuh sekali? Kecil dan sempit, panas, dan sangat tidak nyaman untuk beribadah, apalagi kalau tidak dipisah antara tempat solat untuk laki-laki dan perempuan. Dan kalau kebetulan lupa membawa mukena sendiri, sangat tidak tega untuk memakai mukena yang tersedia di sana (sudah sangat tidak layak pakai). Kebanyakan mushola (yang menurut saya sama sekali tidak mirip mushola) terletak di tempat parkir atau basement gedung, sangat seadanya dan tentu saja panas dan lembab. Solatpun harus cepat-cepat karena sudah banyak yang ngantri, ngga enak kalau kelamaan, takut waktu solatnya habis. Dan habis solat tentu saja keringetan, karena panas. Solat jadi kurang khusyu juga, karena kadang tempat solatnya di dekat mesin AC, yang suaranya menderu-nderu. Sebenarnya tidak hanya tempat perbelanjaan saja sich, sepertinya rata-rata gedung-gedung perkantoran di Jakarta ini tidak mempunyai tempat yang layak untuk beribadah, terutama untuk solat. Arsitek atau pemilik gedung yang nda mudeng atau kurang sensi, ataukah memang ada tujuan lain? Entahlah...

Gedung semegah dan seluas itu hanya menyediakan tempat solat ala kadarnya seperti itu, membuat saya berfikir apa tujuan dibalik itu semua? Padahal kalau dipikir sebagian besar masyarakat kita adalah muslim, walaupun mungkin hanya di KTP saja. Menurut logika saya yang berbelanja dan berdagangpun pasti juga kebanyakan juga muslim. Dan kalau belanja di mal biasanya lumayan lama, apalagi kalau keliling-keliling melihat-lihat dan mencari barang yang tidak perlu hehehe, pasti akan menabrak waktu solat, dan mau ga mau kita akan solat di mal. Masa iya solatnya mo dijamak, ga boleh kan ya?

Kalau saya amati, pusat perbelanjaan atau mal dari generasi lama seperti yang ada di Jakarta Pusat, Pasar Senin dan Blok M, dan tempat lainnya, pokoknya mal lama, tempat solatnya sangat mengenaskan.
Kalau pusat perbelanjaan atau mal yang baru-baru atau sudah diperbarui sich tempat ibadahnya OK, bagus, luas dan bersih, seperti di Pasaraya Grande dan Tanah Abang, yang terletak di lantai paling atas. Lumayan tenang dan sejuk. Lebih bagus lagi menurut saya kalau tempat untuk beribadah terletak di lantai 1 atau 2, jadi tidak kesulitan mencari tempat beribadah dan tidak terlalu repot bolak-balik ke lantai paling atas kalau sedang asyik berbelanja.

Nyari enaknya aja lu?
Loh, ya iya lah. Bukankan memang kenyamanan yang dicari? Semakin nyaman tempatnya akan membuat semakin nyaman pula kita berbelanja. Dan kalau nyaman, pasti akan lebih banyak uang yang digelontorkan pengunjung ke tempat itu.

Bagi saya pribadi, saya akan merasa lebih nyaman belanja di pusat perbelanjaan kalau di tempat tersebut mempunyai tempat beribadah dan tempat makan yang enak, nyaman, dan bersih. Jadi saya tidak perlu pusing pergi ke tempat lainnya untuk solat dan makan. Keliling satu mal aja udah cape bo...

Comments

Una said…
Seperhatianku, yang paling bagus mushollanya itu Plaza Indonesia, kecil tapi bagus. Mukenanya wangi-wangi~ kalo ITC sihhh jangan berharap banyak :D :D
Damar said…
saya jga suka sedih ngeliat kondisi tempat Ibadah di mall, karena saya ndak suka jalan-jalan di keramaian, kalo nganter anak-anak saya biasa duduk di mushola. Sayangnya tempatnya nylempit, kadang di parkiran bawah bahkan seringkali bau toilet
ria haya said…
@Sitti Rasuna Wibawa : saya lom pernah ke PI. syukurlah kalau ada mushola yg enak, kebangetan dech klo gedung semegah itu, ga becus ngurus mushola hehehe, peace

@Djangan Pakies : iya Pak, bapak saya juga ngga suka jalan-jalan d mal, kasihan kalau nunggu di mushola
al kahfi said…
ya yg namanya mall lebih mementingkan nilai komersil ruangan mungkin ya,,jd tuk tempat ibadah yg tdk komersil di persempit
ria haya said…
@al kahfi : nah itu dia... lagi-lagi uang...
Yayack Faqih said…
sudah hal yg umum kalo mal sebesar apapun cuma nyediain tempat sholat yg ala kadarnya pdhl buat sholat para karyawanya juga. Di mall yg biasa sya kunjungi bahkan untuk sholat aja harus pakai antri dan desak desakan dah gtu ga ada toiletnya, pokoknya jauh dari kata nyaman dan khusyu...
kinanthi said…
BUkan hanya di mall, tapi juga di terminal yg fasilitas 'seadanya'. Selama saya pernah gunain fasilitas ibadah di tempat umum, yg lumayan comfort adalah di POM bensin. Rata-rata mushollanya 'enak' gitu deh...
21inchs said…
Kan sudah ada program menyumbang atau mencuciin mukena di mushola2.
ria haya said…
yayack faqih : sedihnya :(

kinanthi : iya bener juga, di pom bensin biasanya ada mushola yg lumayan nyaman. pom bensin kecil aja ada mushola, masa gedung yg gede dan megah kalah,???

21inchs : iya saya juga pernah denger gerakan itu, semacam gerakan mukena bersih gitu ya kalau ga salah. tapi mungkin daerah operasinya belum merata, atau sosialisasinya yang kurang?
puteriamirillis said…
iya saya juga sukanya musholla yang bersih. kalo ke mal gitu ya emang lbh baik bawa mukena sendiri ya mbak. habis gitu sih, suka jarang dicuci mukenanya
ria haya said…
@puteriamirillis : orang mukena bersih aja kadang suka ga konsen solatnya, apalagi kalau nda bersih...pasti cepet2 pengin nyopot to? hehehe
Sheno monkey said…
sering saya liat tempat ibadah yang tak layak disediakan oleh sesuatu yang cukup elit..

sungguh tak bijak sekali menomor sekiankan fasilitas ibadah...
Unknown said…
benar sekali. kebanyakan di pusat perbelanjaan sekarang ini sudah minim penyediaan fasilitas beribadah seperti mushala. kalaupun masih ada itupun kecil, sempit, dan kurang nyaman. lokasinya pun kurang strategis.

alasan pihak manajemen perusahaan masih saja klasik, karena tidak ingin mengganggu jam kerja karyawan, dsb.

mungkin ini harus ditegaskan lagi oleh pemerintah agar pengunjung juga bisa merasakan kenyamanan yg tidak hanya berbelanja, tetapi kenyamanan dalam melaksanakan kebutuhan rohaninya.

blog ini sudah saya follow. saya tunggu ya follow baliknya. :)

oia, link facebook, twitter, dan flickrnya yg ada di sidebar kanan paling bawah masih kosong belum diisi.
ria haya said…
@Sheno monkey : hooh, :(

@panduan belajar blog : makasih kunjungannya. blognya sudah saya folbek. O, iya saya lupa mulu mo kasih link fb and twitter yg d sidebar. sekarang sudah bisa di klik ^^
Gaphe said…
yah, tergantung arsiteknya sih biasanya.. kalo arsiteknya muslim, atau emang penyandang dana emolnya tuh sebagian besar muslim kayaknya mushalla juga dibikin asyik deh. kayak di mall ambarrukmo, musholanya di paling atas mall dan bentuknya masjid kecil.
rusydi said…
pandangan pengelola tempat umum bisa dijadikan rujukan pandangan orang kebanyakan loh. artinya, pengelola lebih mementingkan kebutuhan pasar dan segmen pengunjung ketimbang kebutuhan minoritas, atau bahkan mayoritas yg tidak bisa mewakili kebutuhan pasar. itu sebabnya kebutuhan segelintir lebih baek dieliminir
Anonymous said…
mushola yg tak terawat sih masalah pengelolaan, saat ini mall-mall baru masih memberi fasilitas musholanya dengan baik, tapi makin lamamungkin akan bernasib sama dengan mall-mall yang sudah lama dibangun.
hilsya said…
setuju ama komen gaphe.. tapi alhamdulillah sekarang sih di tempat umum gitu rata2 mushollanya lumayan nyaman, ga diletakkan di basement
Unknown said…
iya kayak pengalaman pertama wisuda kemarin. gedungnya sih bagus, gede. tapi tempat solatnya sama kamar kosanku aja gede kamar kosan.
#ngelusdodokudewe
Andy said…
Kalau mau nuansa ala tempo dulu tapi arsitekture keren,coba mampir ke Pasar Baru kota tempat bagus tidak seperti pasar tradisional yang lain soalnya saya paling anti ke mall
joe said…
memang ironis ya, negeri yang katanya mayoritas penduduknya muslim tapi tempat ibadah seperti dianaktirikan
Unknown said…
Wah...lain banget sama di Lombok ya mbak,
setahu saya di sono malah rumah ibadahnya dulu yang dibagusin ketimbang infrastruktur yang lain.
terapi qolbu said…
alhamdulillah banyak tempat-tempat umum yang menyediakan tempat untuk beribadah....
Unknown said…
nah itu juga yg terjadi ketika saya pergi ke sebuah ruko yg akan disewa klien saya. masa tempat solatnya keciiil banget. saya sampai mikir itu tempat apaan. mestinya kan lebih diperhatikan kenyamanan orang yg mau sembahyang ya.
chloe's_journal said…
aku belum pernah ngerasain sholat di mall2 jakarta...hahahha...ke jakarta juga belum pernah.

tapi kalo di pekanbaru, hampir semua mall nyediain tempat sholat yang nyaman. yah, beberapa diantaranya emang agak kecil, tapi suasananya nyaman banget.
ria haya said…
@All : Wah, ramai juga nich yg komen. Terima kasih untuk sobat semua ^___^ yang telah meramaikan thread ini (aaih aih...thread, seperti di kaskus aja ni ye :p). Banyak hal yach yg menyebabkan luas sempitnya tempat ibadah dalam suatu area/gedung/tempat umum, yg mungkin masing-masing menyesuaikan atau menggambarkan karakteristik, tujuan dan maksud tertentu. Kira-kira lebih banyak tempat ibadah yg nyaman atau yang kurang nyaman ya???
Tarry Kitty said…
Walah perhatian banget yak. Ini salah satu bentuk perhatian atau emang nyari enaknya aja ya??? *ga perlu susah2 untuk sholat* xixixii

NB: Kenapa ya?? ga bisa comment lwt hp?? *mengeluh*
ria haya said…
@Tarry KittyHolic : pertama-pertama sich nyari enaknya qiqiqiqi, manusiaaaaa.....
padahal mungkin kalau semakin jauh musholanya dan semakin hebat perjuangannya, pahalanya makin besar ya??

Popular posts from this blog

Tahukah Anda tentang Suku Sentinel ?

Kebunku

Ternyata namanya adalah Sero