RT 317
Tiba di Jakarta kembali….
Dengan masih mengantuk saya memesan taksi. Untung tadi cepat-cepat turun dari kereta, jadi saya tidak perlu mengantri taksi yang biasanya lumayan panjang. Saya hampir selalu menggunakan taksi burung biru ini untuk mengantarkan saya pulang ke kos pada malam hari, apalagi dini hari seperti ini sendirian pula. Jadwal kedatangan kembali kereta Purwojaya yang saya naiki di stasiun Gambir sekitar jam 01.00 – 03.00 WIB, membuat saya jadi pelanggan taksi biru ini. Saya tidak mau terkantuk-kantuk menunggu matahari terbit di stasiun, kedinginan plus digigitin nyamuk, plus terlambat kerja, jadi saya selalu memberanikan diri naik taksi tengah malam menuju kos, agar bisa segera berbaring di kasur yang empuk hehehe. Saya tidak berani naik angkot sendirian kalau sudah dini hari.
Setelah membayar Rp.5.000; untuk secharge taksi, saya diantar ke taksi pesanan saya. RT 317, itu nomer taksinya. Saya biasa menghafal nomer taksinya untuk jaga-jaga, maklum saya sering mendengar kejahatan di dalam taksi. Pak sopir mengucapkan selamat malam dan menanyakan tujuan saya. Kali ini Pak Sopirnya ramah, tapi saya sedang ngga ingin ngobrol, jadi saya diam saja sepanjang perjalanan. Biasanya kalau pak sopirnya ramah, saya akan mengajak ngobrol agar perjalanan tidak membosankan dan saya juga dapat pengetahuan baru. Saya hanya duduk relaks bersandar saja, sambil menikmati musik yang diputar sambil melihat gedung-gedung dan jalanan Jakarta di malam hari. Hmm… lagu-lagu yang diputar pak sopir nich semuanya saya suka, lagu-lagu jaman saya masih sekolah. Goodbye by Air Supply, Stay the Same by Joey Mcintyre, Big Big World by Emilia, Everyday I Love You by Boyzone, Te Amo Marc Anthony, dan beberapa lagu lainnya. Saya benar-benar menikmatinya, pilihan lagunya pas di telinga saya, suaranya juga pas tidak terlalu keras atau terlalu lirih, lembut mengiringi perjalanan dini hari saya. Ditambah cara membawa mobilnya yang pas dan nyaman juga, tidak lambat dan tidak terlalu cepat. Hey…baru kali ini saya benar-benar enjoy naik taksi, dini hari pula. Biasanya ada sedikit rasa tegang, tangan saya biasanya memegang handphone, dengan ‘panggilan cepat’ mode on. Saya jadi penasaran Pak Sopir ini dulunya kerja di mana ya? Biasanya kalau saya ngobrol, saya bertanya sedikit riwayat pak sopir taksi tentang kenapa atau sejak kapan bekerja sebagai sopir si biru ini. Tapi karena saya terhanyut dengan lagu-lagu yang dia putar ditambah kenyamanan perjalanan layaknya naik mobil pribadi, sayapun tidak bertanya hehehe.
Pak sopir sepertinya tahu, kalau saya menikmati semua lagu yang dia putar. Dia bahkan tidak menanyakan harus lewat jalan mana, dan belokan mana. Jadi saya skip kebiasaan saya menunjukan belokan menuju kos. Wow, jangan-jangan dia bisa membaca pikiran nich?
Tak terasa sampai juga di kos. Seperti biasa argonya menghabiskan uang jatah makan saya untuk tiga hari. Waktu saya bayar sekilas melihat wajah si pak sopir, wah wajah yang ramah plus ganteng pula. Sayapun mengucapkan terima kasih, karena sudah diantar sampai kos dengan selamat. Terima kasih ya pak sopir yang ganteng atas kenyamanan perjalanannya J J J
Comments
makanya puter musik..
heheh
@Thanjawa Arif : kalau ada ya Pak ^^
@Sang Cerpenis bercerita : wah ada jadwalnya ya Mbak heheh
tapi blue bird dijakarta dah megang nama & kualitas lah dibanding yang lain,hehehe
:)