oh siaal, ternyata pulau salamona bagus juga ya.. sayang saya nggak kesana waktu ke makassar kemaren karena udah kesorean dan mau ke toraja.. ongkos kapal ke salamona berapa mbak ria?
@Mas Tri : hehehe, kalau tidak salah sekitar 300rb-an, pokoknya ga sampai 500rbuan. Ramean aja biar lebih murah. Saya malah ga sampai Toraja, ga cukup waktunya euy, padahal entah kpn lagi ke Sulawesi?
tapi emang pulaunya cuma sekecil itu ya? di foto yang kedua saya lihat ada pulau lagi selain salamona di sebelah kanan, pulau apa ya itu? kalau pulau kahyangan dekat juga kah dari salamona?
iya pulaunya kecil. pulau kahyangan jg dkt2 situ, naik dr depan fort rotterdam. saya pernah ditawari ke sana pas waktu duduk2 di piers depan fort rotterdam, tapi ga pergi ke sana hehehe
paduan warna khas laut dan langit semakin menguatkan kecintaan saya sama yang maha menciptakan. sungguh indah ya, ini karena yg memotrtnya atau emang karena keindahan alamnya hehe...
sukaaaa banget postingan kali ini, biruuuu, lauut dan langiitt, Love it!
anyway 3 foto terbawah (sebelum yg google earth) mengingatkan saya 5thn yg lalu berada di kapal perang selama 10 hari bersama teman2 PK :D huaaa selalu kangen dengan suasana kapal dan laut :(
Tahukah Anda tentang Suku Sentinel ? Meskipun sebagian besar orang belum pernah mendengarnya, Suku Sentinel yang menghuni North Sentinel Island (Pulau Sentinel Utara) telah dikenal selama berabad-abad. North Sentinel Island adalah pulau kecil yang terletak di kepulauan Andaman, sebuah kepulauan di Teluk Benggala ( Bay of Bengal ), tak berada jauh dari ujung barat laut Aceh, Indonesia. Disebut sebagai pulau yang sulit dikunjungi, karena letaknya yang terpencil serta dikelilingi oleh karang yang tajam, tanpa pelabuhan alami, dan hampir seluruh pulau tertutup hutan lebat. Letak North Sentinel Island Dikelilingi oleh karang yang tajam dan hampir seluruh pulau tertutup hutan lebat. Foto Pulau Sentinel Utara tahun 2005 Pulau tersebut dihuni oleh suku paling primitif di dunia yang disebut The Sentinelese atau Sentineli . Mereka dipercaya merupakan suku pra-neolitik terakhir di dunia. Selama 60.000 tahun suku tersebut tidak berinteraksi dengan dunia luar. Selain karena kondisi g
Assalamu'alaikum wr wb Sugeng Ndalu.... Sambil mendengarkan lagu-lagu di radio yang hampir semuanya saya suka, saya melihat foto-foto hasil jepretan amatir saya dengan camera seadanya waktu kemarin mudik. Foto-foto ini diambil ketika saya dan Bapak membersihkan kebun, dan membakar sampah dan dedaunan kering di kebun belakang rumah pada pagi hari. Saya suka membakar sampah-sampah di kebun. Kadang saya memasukan ketela pohon ke dalam apinya, hmmm yummy makan singkong bakar yang diambil dari kebun sendiri sambil menikmati pagi hari yang sejuk Menikmati sinar matahari pagi yang menembus pepohonan membuat bersyukur masih banyak pepohonan di pekarangan rumah Semoga ayam-ayam ini juga bisa tumbuh sehat. Lumayan kalau lebaran nanti bisa dibikin opor. Maaf yach ayam, abis dagingmu enak sich heheheh. Sudah pernah saya ceritakan kan kalau di kampung saya banyak tumbuh nyiur. Ada di sini ceritanya ^^ Panen kelapa. Lumayan, walau cuma sedikit dan kecil-kecil, tetap masih
“Kok banyak tanda panah di laut ya? Ini beneran ada di dunia nyata atau hanya coretan-coretan tangan (editan) yang dibuat untuk menunjukan arah arus di laut?” begitu gumamanku waktu pertama kali melihat banyak gambar tanda panah di layar monitorku. Awalnya aku tidak percaya kalau itu adalah ‘ man made features ’ semacam fish trap (begitu kata salah satu bule di kantorku). Kok banyak sekali fitur berbentuk anak panah mengapung di lautan, berapa biaya yang dihabiskan untuk membuat benda-benda itu? Dan terbuat dari apakah benda-benda tersebut? Fitur-fitur tersebut banyak sekali ditemukan di daerah Indonesia Timur, hampir diseluruh perairan atau pantai di Sulawesi , NTT, dan pulau-pulau kecil lainnya di daerah Indonesia Timur. Kebetulan baru mengecek daerah-daerah itu saja (tapi cuma di GE). “Harus cek lapangan nich untuk memastikan hehehe” begitu harapanku dan teman-temanku seperti biasa bercanda (ngimpi kali ye cek lapangan….hikz) Setelah mencoba beberapa kombinasi kata kunci di G
Comments
Saya malah ga sampai Toraja, ga cukup waktunya euy, padahal entah kpn lagi ke Sulawesi?
soalnya di jawa kebanyakan udah rasa coklat :D
kunjungan pertama
salam kenal dan follow balik juga
Revolusi Galau
yaiyalah..
pernah ke pulau khayangan aja
anyway 3 foto terbawah (sebelum yg google earth) mengingatkan saya 5thn yg lalu berada di kapal perang selama 10 hari bersama teman2 PK :D
huaaa selalu kangen dengan suasana kapal dan laut :(
wah entah kapan saya bisa ke sana lagi?
sayang saya ga bs renang :(
kayaknya kalau Karimun Jawa belum berasa coklat Mas
tapi saya jg lom pernah ke sana dink hehehe
udah di folback jg lho ^^
ngapain di kapal perang?
:)