Setelah turun dari chopper, maka perjalanan dilanjutkan menuju barak dengan menggunakan semacam shuttle bus. Sebenarnya kalau jalan kaki, mungkin sekitar 10 – 15 menit sampai ditujuan. Tapi dengan kondisi jalan yang basah alias becek dan kondisi medan naik turun, naik bis lebih nyaman hehehe. Bis Kondisi jalan ‘Wah sepi sekali’ gumamku begitu sampai di Tembagapura. Ya iyalah, orang-orang kan sedang bekerja. Begitu sampai di barak tempat adikku tinggal, suasana tambah hening. Kamarnya ada di bagian belakang, di mana begitu keluar dari pintu kamar, maka akan terlihat bukit yang nampak seperti raksasa yang sedang tidur. Kabut tebal tampak menyelimuti puncak bukit. Alhamdulillah kamarnya nyaman, jauh lebih nyaman daripada kamar kosku. Channel TV juga banyak, sekitar 36 channel kalau tidak salah, jadi kalau seharian di kamar juga bisa nonton TV sepuasnya. Pemanas ruangan segera dinyalakan, tapi aku masih juga kedinginan. Hawa pegunungan yang dingin ditambah hujan rintik-r...